Riyadh, 2 Dzulhijjah 1436/16 September 2015 (MINA) – Kerajaan Arab Saudi mengumumkan tidak akan memberikan proyek perluasan Masjidil Haram kepada perusahaan pengembang utama Saudi Binladin Group, menyusul musibah jatuhnya crane pada Jumat lalu yang mengakibatkan korban 107 orang meninggal dan 230 lainnya luka-luka.
Kerajaan melalui Pengadilan setempat juga memberlakukan larangan perjalanan pada anggota Saudi Binladin Group, konglomerat konstruksi multinasional, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Sebuah pernyataan dari pengadilan, seperti disebutkan oleh kantor berita SPA, mengatakan bahwa crane “berada dalam posisi yang salah.”
Sementara itu seperti dilaporkan Middleeast Eye pada Selasa (15/9) menyebutkan, pihak Perusahaan Bin Ladin membantah bahwa crane yang digunakan untuk pembangunan dalam keadaan buruk.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Seorang insinyur Bin Ladin mengatakan crane sudah dioperasikan dengan cara yang profesional dan mengatakan bahwa kecelakaan itu mutlak musibah.
“Crane sudah beroperasi sesuai prosedur. Musibah itu terjadi karena cuaca buruk dan angina kencang, bukan karena kesalahan teknis,” ujarnya.
Saudi Binladin Group selama ini sebagai pihak pengembang proyek senilai 27 milyar dolar AS (sekitar Rp388 triliun) mencanangkan proyek perluasan kompleks Masjidil Haram, perumahan baru, jalan lingkar kota, parkir kendaraan dan sistem tatakota modern.
Kritik dari berbagai kalangan menyebutkan, bahwa proyek pembangunan kembali tersebut telah menghancurkan berbagai situs bersejarah dan telah meningkatkan risiko untuk para peziarah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Setiap dua tahun, mereka memiliki rencana baru yang tidak ada hubungannya dengan rencana sebelumnya,” kata salah satu aktivis, yang tidak disebut namanya.
Di pihak kerajaan, Raja Salman bin Abdulaziz saat mengunjungi korban runtuhnya crane pada Selasa (15/9) kemarin menyatakan, pihaknya berjanji untuk mengurus semua kejadian itu sampai tuntas.
“Kami akan menyelidiki semua alasan dan setelah itu akan menyampaikan hasilnya kepada warga,” ujarnya. (T/nrz/P4)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)