Beijing, 28 Rabi’ul Awwal 1438/28 Desember 2016 (MINA) – Militer Cina unjuk kekuatan dengan mengirim kapal induk ke Laut China Selatan yang dipersengketakan Beijing dan empat negara Asia lainnya-Taiwan, Brunei, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Amerika Serikat (AS) juga menyoal klaim Cina.
Seperti dikutip MINA dari New York Times, Selasa (27/12), kapal induk Liaoning, kapal induk pertama dan satu-satunya yang dimiliki Cina, terlacak memimpin lima kapal perang Beijing lainnya pekan ini dalam patroli dekat pantai Taiwan dan Jepang.
Sebelumnya media pemerintah Cina mengumumkan Liaoning dalam perjalanan ke Pasifik untuk pertama kalinya, sementara jet tempur siluman baru mereka, FC-31, telah melakukan debut penerbangan.
Sejak Donald Trump terpilih menjadi presiden AS, Beijing telah meningkatkan tekanan pada Washington, menempatkan senjata di pulau-pulau yang disengketakan dan menyita sebuah pesawat nirawak (drone) bawah air Angkatan Laut AS dari perairan internasional.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Beberapa waktu lalu, Beijing naik pitam mengetahui Trump mengangkat panggilan telepon Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang menyampaikan ucapan selamat kepadanya.
Dalam suatu kesempatan, Trump mempersoalkan kebijakan satu Cina (one China policy) yang ‘mengikat’ AS dan menyatakan akan menganggap Taiwan sebagai negara merdeka.
Sejak perang saudara Cina berakhir pada 1950, Beijing hingga kini menganggap Taiwan bagian dari teritoriumnya yang harus direunifikasi.
Pejabat senior Taiwan, Rabu (28/12), mengatakan kapal induk Liaoning telah bersandar di pangkalan Angkatan Laut Tiongkok di Provinsi Hainan. Armada perang itu bergerak menuju Pasifik melalui Taiwan sehingga membuat Taipei siaga.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Para analis melihat tujuan pengerahan kapal perang Cina ke Laut China Selatan atau Pasifik untuk menantang dominasi AS di Pasifik dan menguji Trump yang kurang dari sebulan akan dilantik menjadi presiden.
“Pesan (yang ingin disampaikan Cina dengan mengirim armada perang) adalah: ‘Jika Anda menguji garis mendasar kami, kami akan melakukan yang serupa,'” kata Ni Lexiong, pakar angkatan laut di Shanghai University of Political Science and Law, seperti dilansir New York Times.
Keputusan Beijing mengerahkan armada perangnya itu tampaknya akan semakin mempersulit hubungan antara Tiongkok dan AS.
Liaoning dan lima kapal perang Tiongkok lainnya berlayar melintasi Taiwan menuju barat daya untuk latihan militer.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen Chung Chi mengatakan pihaknya bersikap waspada dan fleksibel untuk menjaga keamanan udara. “Kami terus memonitor dan mengkaji situasi,” ujarnya, Ahad (25/12).
Latihan militer Tiongkok datang di tengah ketegangan antara Taiwan dan Cina. “Ancaman dari musuh kita meningkat dari hari ke hari,” kata Menteri Pertahanan Taiwan Feng Shih-kuan, Selasa (27/12).(T/R11/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan