Ankara, MINA – Pengamat politik internasional Kristina Jovanovski mengatakan, peningkatan hubungan antara Turki dan Israel dapat membatasi pengaruh Rusia.
Jovanovski , yang juga kontributor analisis di media Euronews, Al Jazeera, The Daily Telegraph, dan BBC, menanggapi kunjungan dua hari Presiden Israel Isaac Herzog menemui Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Rabu-Kamis (9-10 Maret).
Menurutnya, pertemuan itu terjadi karena kedua negara berada dalam posisi sensitif yang sama terkait konflik Rusia dan Ukraina. The Medialine melaporkan, Kamis (10/3).
“Turki dan Israel sedang berusaha menjadi penengah, dan keduanya berusaha menyeimbangkan keberpihakan pada sekutu Barat mereka dalam mengutuk invasi. Sementara pada saat yang sama terus bekerja sama dengan Moskow,” ujarnya.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Pertemuan itu merupakan kunjungan tingkat tertinggi seorang pejabat Israel dalam 14 tahun, sebagai titik balik dalam hubungan kedua negara. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki