Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat Intelijen : Pilkada Hanya Pesta Orang Yang Punya Uang

Rudi Hendrik - Selasa, 3 April 2018 - 19:31 WIB

Selasa, 3 April 2018 - 19:31 WIB

106 Views

Stepi Anriani, penulis buku 'Intelijen & Pilkada'. Foto: Rina/MINA

pilkada-uang.jpeg" alt="" width="1280" height="960" /> Stepi Anriani, penulis buku ‘Intelijen & Pilkada’. Foto: Rina/MINA

Jakarta, MINA – Bukan rahasia lagi, baik pemilihan kepala daerah maupun aktivitas politik lainnya di Indonesia sarat dengan politik uang.

Berawal dari pengalaman pribadi melihat maraknya kasus “politik uang”, membuat Stepi Anriani terdorong untuk membuat buku yang pada Selasa (3/4) berhasil diluncurkan ke publik dengan judul ‘Intelijen & Pilkada’.

Menurut Stepi yang dikenal sebagai pengamat intelijen, dirinya sempat sedih melihat banyak dari teman-temannya yang punya kapasitas untuk maju ke panggung politik mewakili masyarakat, namun karena tidak punya uang mereka tidak bisa melanjutkan.

“Jadi saya sedih, hanya orang-orang yang punya uang saja yang bisa ikut berpolitik,” katanya dalam acara peluncuran buku.

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

Buku ini juga ditulis sebagai bentuk pentingnya keterlibatan intelijen untuk menguasai pasar pemilih dibanding dengan menggunakan uang untuk “membeli jabatan”.

“Pendekatan intelijen dapat menjadi sebuah tawaran bagi kandidat maupun tim sukses agar tidak melakukan upaya instan dengan money politic atau hal negatif lainnya,” tambah wanita yang kini sedang mengejar gelar doktor bidang kebijakan publik Universitas Indonesia itu.(L/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda