Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGAMAT INTERNASIONAL: JENDERAL AL-SISI PICU PERANG SAUDARA DI MESIR

Admin - Senin, 29 Juli 2013 - 15:33 WIB

Senin, 29 Juli 2013 - 15:33 WIB

496 Views ㅤ

Jakarta, 22 Ramadhan 1434/29 Juli 2013 (MINA) – Seorang pengamat internasional terkemuka asal Irlandia, Finian Cunningham, mengatakan bahwa kebijakan salah dilakukan Panglima Militer Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi cenderung memicu “perang saudara” di negara itu.

Cunningham mengatakan bahwa dalam menangani pendukung presiden terpilih, Muhammad Mursi, sama saja dengan mendorong negara Arab berpenduduk terpadat itu ke dalam perang saudara.

“Orang terkuat di militer Mesir, Jenderal al-Sisi bermain dengan api yang dapat membawa negara di Afrika Utara itu ke dalam pertumpahan darah internal,” kata Cunningham dalam pernyataan yang disampaikan dalam tulisannnya di salah satu kolom Press TV yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Senin (29/7).

Ketegangan telah meningkat di Mesir sejak Jenderal al-Sisi mengumumkan pada 3 Juli 2013 lalu bahwa Mursi dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden Mesir yang terpilih secara demokratis. Al-Sisi juga membekukan konstitusi dan membubarkan parlemen.

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

Serangan berdarah militer Mesir terhadap warga Mesir yang melakukan aksi protes damai menentang kudeta Militer atas penggulingan presiden terpilih, Muhammad Mursi terjadi pada Sabtu malam (27/7). Setidaknya 200 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Jumlah korban juga diakibatkan oleh bentrokan selama demonstrasi para pendukung dan penentang Mursi di seluruh negeri.

Pendukung Mursi telah menyerukan jutaan orang berbaris pada Selasa (30/7), meskipun ada peringatan tindakan tegas oleh pihak berwenang. “Hal tercela tentang ini adalah bahwa al-Sisi terlibat dalam penghasutan nekat untuk menghasut kekerasan dan menutupi fakta bahwa dialah yang melanggar hukum dan konstitusi negaranya,” tulis Cunningham.

Menurut pengamat yang sering menulis di berbagai media internasional itu, secara hukum seorang jenderal berkewajiban untuk melindungi bangsanya dari bahaya.

“Tapi apa yang ia lakukan adalah menerjunkan bangsa ke dalam kekacauan dan konflik dengan cara menyembunyikan ambisi egoisnya,” kata pengamat yang pernah diusir dari Bahrain karena sifat kritisnya terhadap pemerintah yang pro Barat.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

“Ini adalah politik fasisme, dilakukan dengan imprimatur dari pemerintahan demokratis yang disebut Barat,” tambah Cunningham.

Sementara itu, organisasi kemanusiaan internasional berbasis di Turki, Insani Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau yang dikenal dengan IHH mengecam tindakan militer Mesir yang melakukan pembantaian terhadap warga sipil Mesir.

IHH menyatakan, militer Mesir di bawah Jendral Al-Sisi telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, melanggar norma hukum dan kebebasan hak asasi manusia seperti tertuang dalam Perjanjian Internasional.

“Hak asasi manusia, budaya, dan hasil pemilihan umum yang sah di Mesir secara gegabah telah dilanggar militer Mesir,” kata Presiden IHH, F.Bülent Yildirim, dalam rilis yang diterima Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Ahad malam (28/7). (T/P09).

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda