Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGAMAT: ISRAEL TERANCAM DENGAN BOIKOT INTERNASIONAL

Admin - Jumat, 13 November 2015 - 00:46 WIB

Jumat, 13 November 2015 - 00:46 WIB

472 Views ㅤ

Seruan boikot terhadap Israel semakin marak di dunia internasional. (Foto: AA)

BOIKOT-ISRAEL-300x204.jpg" alt="Seruan boikot terhadap Israel semakin marak di dunia internasional. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Seruan boikot terhadap Israel semakin marak di dunia internasional. (Foto: AA)

Jakarta 30 Muharram 1437 / 12 Nopember 2015 (MINA) –  Israel makin merasa terancam dengan adanya aksi boikot Internasional, khususnya yang dilakukan Uni Eropa (UE), demikian pengamat politik Timur Tengah, Fahmi Salsabila.

“Tindalan UE ini adalah salah satu bentuk pembelaan negara-negara barat terhadap Palestina, dan penegasan  bahwa uni menganggap pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, ” kata Fahmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (12/11).

Fahmi diminta komentarnya atas tindakan Uni Eropa terbaru memberi label pada barang-barang yang dibuat di daerah-daerah Palestina yang diduduki Israel.

Ia juga menyebut sudah berkibarnya bendera Palestina di Markas Besar PBB, sebagai  sebagai negara pengamat non anggota, adalah kemenangan Palestina dalam perjuangan kemerdekaannya.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Menurutnya, Indonesia juga bisa melakukan tindakan seperti yang sekarang dilakukan UE, karena penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim. “Dan  harus selalu diingat bahwa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan penjajahan di dunia harus dihapuskan. Itulah yang akan memperkuat pembelaan RI pada Palestina,” kata Fahmi.

Organisasi-organisasi Islam Indonesia juga bisa terus berkontribusi mencegah aksi-aksi Israel terhadap Palestina,” tambahnya.

Sementara itu Duta Besar Israel untuk UE, David Waljer, menegaskan boikot UE hanya akan mempersulit tercapainya perdamaian Palestina.

Sementara Kementerian Ekpnomi Israel berterusterang, tidakan boikot UE akan benar-benar menurunkan omset perdagangan negaranya dan merugikan penduduk Israel di wilayah Palestina yang didudukinya.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Kementerian Ekonomi Israel memperkirakan pelabelan ini merugikan sekitar 50 juta dolar AS. Adapun produk-produk yang terimbas akibat tindakan UE meliputi anggur, kurma, minuman anggur, unggas, madu, minyak zaitun, dan kosmetik yang dibuat dari mineral laut mati. (L/nrz/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)              

 

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda