Cibubur, MINA – Meskipun Presiden RI, Joko Widodo sudah mengumumkan tidak ada penundaan pelaksanaan pemilu 2024, tapi sejumlah kelompok tetap optimis mendengungkan wacana tiga periode.
Pengamat Politik, Tony Rosyid menilai penguasa terlalu percaya diri jika masih membiarkan kelompok-kelompok tertentu menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kalau setelah ini masih ada yang gencar mewacanakan tiga periode, saya rasa penguasa terlalu percaya diri. Meskipun itu diungkap orang lain, tapi apa sih sulitnya penguasa untuk melarang pihak-pihak yang menyuarakan itu. Karena nantinya akan merugikan Presiden Jokowi sendiri,” kata Tony dalam Topik Berita Radio Silaturahim 720 AM, Rabu (13/4).
Sebelumnya, Tony mengatakan isu penundaan pemilu 2024 sudah usai karena Jokowi telah mengeluarkan pernyataan lugas membantah wacana tersebut pada Ahad (10/4) malam.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Dua hari setelah pernyataan itu, Presiden Jokowi melantik dan mengambil sumpah jabatan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) masa jabatan tahun 2022-2027.
Namun, Tony mengingatkan, apabila setelah pernyataan Jokowi terkait penolakan tunda pemilu 2024, masih ada yang mengumandangkan wacana penundaan pemilu maupun tiga periode, maka akan memantik amarah masyarakat yang lebih dahsyat.
“Saya pikir isu penundaan pemilu sudah mereda, sudah selesai. Lalu jika wacana ini muncul kembali, ini akan memantik sebuah letupan yang dahsyat,” ujarnya.
Semua pihak, lanjut Tony harus bersinergi meredam dan menghindari wacana tiga periode yang datang dari kelompok manapun, terutama dari para pejabat yang dekat dan berkorelasi dengan presiden.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Pasalnya, jika isu tersebut kembali mencuat, sambung Tony, maka akan menghilangkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Kalau itu terjadi, maka kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat, kepercayaan mahasiswa akan betul-betul hilang dan tidak bisa disembuhkan,” tambahnya.
Sebagai informasi, Koalisi Bersama Rakyat (Kobar) mengatakan, akan terus menggelar deklarasi Presiden Joko Widodo tiga periode. Dukungan tetap diberikan meskipun Jokowi sudah mengumumkan pemilu tetap dilangsungkan pada 14 Februari 2024.
“Karena sejak awal kami fokus isu tiga periode, bukan penundaan pemilu,” kata Deklarator Nasional Kobar, Sahat Sinurat, dikutip dari Tempo belum lama ini.(R/R1/P1)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Mi’raj News Agency (MINA)