Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGAMAT JERMAN: INDONESIA BISA GABUNGKAN ISLAM DAN DEMOKRASI

Rendi Setiawan - Kamis, 15 Oktober 2015 - 17:26 WIB

Kamis, 15 Oktober 2015 - 17:26 WIB

493 Views

(Foto: Phinemo)
(Foto: Phinemo)

(Foto: Phinemo)

Frankfurt, 2 Muharram 1437/15 Oktober 2015 (MINA) – Pengamat Kebudayaan dan Media asal Jerman, Prof. Monica Grutters, dalam sambutannya pada acara Pameran Buku 2015 di Frankfrut, menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang bisa menggabungkan antara Islam dan demokrasi.

Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, bisa menggabungkan antara Islam dan demokrasi. Kami meminta Indonesia untuk menjelaskan bagaimana cara melindungi dan melestarikan nilai-nilai demokrasi yang membuatnya menjadi negara kiblat Islam dan demokrasi,” kata Grutterrs, demikian situs resmi Frankfurt book fair dikutip Mi’raj Islam News Agency (MINA).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Indonesia, Anies Baswedan menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara acara yang telah mengundang Indonesia sebagai tamu kehormatan.

Dalam pidato 15 menit itu, Anies memaparkan sejarah berdirinya negara Indonesia, prinsip dasar Bhineka Tunggal Ika, dan peningkatan minat baca di Indonesia sedekade terakhir.

Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan

Pameran Buku 2015 resmi dibuka di Frankfurt, Jerman, Selasa (13/10) lalu. Indonesia diundang sebagai tamu kehormatan pada acara rutin tahunan itu.

Hadir dalam upacara pembukaan itu, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo, Kepala Panitia Paviliun Indonesia Goenawan Mohamad, Walikota Frankfurt Peter Feldmann dan beberapa pejabat pemerintah daerah lainnya.

Setelah sesi pembukaan, para tamu diundang untuk melihat Paviliun Indonesia. Para tamu dihibur oleh anak-anak Jerman yang menyanyikan lagu “Serumpun Padi” karya Maladi, seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang kemudian ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada era Presiden Soekarno. (l/P011/R03)

Mi’raj Islam News Agency (MINA)

Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan

Rekomendasi untuk Anda