Frankfurt, 2 Muharram 1437/15 Oktober 2015 (MINA) – Pengamat Kebudayaan dan Media asal Jerman, Prof. Monica Grutters, dalam sambutannya pada acara Pameran Buku 2015 di Frankfrut, menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang bisa menggabungkan antara Islam dan demokrasi.
“Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, bisa menggabungkan antara Islam dan demokrasi. Kami meminta Indonesia untuk menjelaskan bagaimana cara melindungi dan melestarikan nilai-nilai demokrasi yang membuatnya menjadi negara kiblat Islam dan demokrasi,” kata Grutterrs, demikian situs resmi Frankfurt book fair dikutip Mi’raj Islam News Agency (MINA).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Indonesia, Anies Baswedan menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara acara yang telah mengundang Indonesia sebagai tamu kehormatan.
Dalam pidato 15 menit itu, Anies memaparkan sejarah berdirinya negara Indonesia, prinsip dasar Bhineka Tunggal Ika, dan peningkatan minat baca di Indonesia sedekade terakhir.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Pameran Buku 2015 resmi dibuka di Frankfurt, Jerman, Selasa (13/10) lalu. Indonesia diundang sebagai tamu kehormatan pada acara rutin tahunan itu.
Hadir dalam upacara pembukaan itu, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo, Kepala Panitia Paviliun Indonesia Goenawan Mohamad, Walikota Frankfurt Peter Feldmann dan beberapa pejabat pemerintah daerah lainnya.
Setelah sesi pembukaan, para tamu diundang untuk melihat Paviliun Indonesia. Para tamu dihibur oleh anak-anak Jerman yang menyanyikan lagu “Serumpun Padi” karya Maladi, seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang kemudian ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada era Presiden Soekarno. (l/P011/R03)
Mi’raj Islam News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina