PENGAMAT: PUTUS HUBUNGAN DIPLOMATIK SAUDI-IRAN AKAN CIPTAKAN KEKACAUAN KAWASAN

Pengamat Timur Tengah Joseph Kechichian. (Gambar: Al Jazeera)
Joseph Kechichian. (Gambar: Al Jazeera)

Beirut, 24 Rabi’ul Awwal 1437/4 Januari 2015 (MINA) – Pengamat Timur Tengah di Beirut, Lebanon, Joseph Kechichian mengatakan, keputusan memutuskan hubungan diplomatik dengan akan menciptakan kekacauan di kawasan.

“Ini adalah eskalasi yang akan menciptakan kekacauan di kawasan itu (Timur Tengah),” kata Kechichian yang mengaku terkejut dengan keputusan itu kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Ahad (3/1), Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengumumkan, Kerajaan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah kedutaan Saudi di Teheran diserang dan dibakar oleh demonstran Iran pada Sabtu malam.

Jubeir menuding pemerintah Iran terlibat dalam serangan itu. Dokumen dan komputer kedutaan Arab Saudi diambil oleh demonstran.

Jubeir mengungkapkan, wakil diplomatik Arab Saudi telah meminta bantuan dari Kementerian Luar Negeri Iran ketika kedutaan di Teheran diserbu, tetapi permintaan itu diabaikan tiga kali.

Dia menyebut Iran memiliki sejarah “melanggar misi diplomatik” dengan mengutip serangan terhadap kedutaan besar Amerika Serikat di Teheran pada 1979 dan kedutaan Inggris pada 2011.

“Agresi yang sedang berlangsung terhadap misi diplomatik adalah pelanggaran semua perjanjian dan konvensi internasional,” katanya dan menyebut serangan demonstran itu bagian dari upaya Iran untuk “mengacaukan” kawasan Timur Tengah.

Sebelumnya pada Ahad, Presiden Iran Hassan Rouhani memerintahkan penangkapan dan penuntutan kepada individu yang terlibat dalam serangan kedutaan Arab Saudi.

Seiring itu, dia juga mengutuk eksekusi Nimr Al-Nimr, pemimpin Syiah Arab Saudi yang dieksekusi mati oleh Pemerintah Riyadh. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)