Davos, 23 Rabiul Awwal 1435/25 Januari 2014 (MINA) – Pengamat Palestina untuk PBB, Dr Riyad Mansour, mengajak masyarakat internasional melakukan aksi bersama untuk mengadili Israel atas pelanggaran dan kejahatan yang mereka lakukan terhadap Palestina.
Mansour menurut Palestina Network yang dikutip Mi’raj News, Sabtu, menyampaikan hal itu dalam laporan yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal PBB, Presiden Dewan Keamanan PBB dan Presiden Majelis Umum PBB.
“Berbagai upaya perdamaian sedang dilakukan baik secara regional maupun internasional untuk mencapai perdamaian, tapi Israel justru memilih agresi dan penjajahan sejak dimulainya kembali pembicaraan damai. Aksi-aksi mereka justru mengancam gagalnya pembicaraan damai, ” kata Mansour dalam suratnya.
Mansour menunjukkan serentetan kejahatan terbaru Israel, seperti serangan militer ke Jalur Gaza, penembakan rudal terhadap mobil yang menewaskan Ahmed Zaanin, dan Mahmoud Zaanin. Dia menambahkan, Selain pembunuhan warga sipil Palestina itu, Israel terus melakukan tindakan ilegal dan provokatif.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Menurut Mansour, selain itu Israel masih melanjutkan kegiatan pembangunan pemukiman, dimana lebih dari 40 negara menegaskan kegiatan itu ilegal karena dilakukan di wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur sehingga menghambat proses perdamaian. Dalam laporannya Mansour, merujuk keputusan Israel yang dikeluarkan pada 22 Januari mengenai rencana pembangunan 261 unit baru permukiman di Tepi Barat.
“Disamping pelanggaran Israel atas hak-hak Palestina, pemukim rasis Israel juga melakukan tindakakn teror terhadap warga Palestina dan melakukan penghancuran kebun-kebun, lokasi pertanian dan rumah warga Palestina,” kata Mansour.
Kejahatan pemukim ekstrimis terbaru yaitu menghancurkan perkebunan zaitun dan lahan pertanian lainnya. Pemukim ekstrimis tersebut merusak 600 lebih pohon zaitun yang baru ditanam di desa Sinjil, sebelah utara Ramallah.
Mansour menegaskan bahwa semua kebijakan Israel dan praktek-praktek kekerasan dan provokasi berdampak negatif pada proses perundingan damai antara Israel dan Palestina. (T/P015/)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA mlalui handphone
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza