Philadelphia, 23 Jumadil Awwal 135/24 Maret 2014 (MINA) – Seorang pengamat politik mengatakan, program pengawasan elektronik National Security Agency (NSA) Amerika Serikat ditujukan untuk mencegah “tindakan terkoordinasi melawan pemerintah AS kriminal”.
Program mata-mata NSA “membuat semua orang jinak dan terisolasi, sehingga tidak ada tindakan terkoordinasi yang melawan pemerintah kriminal ini terjadi,” kata Linh Dinh di Philapheldia kepada Press TV, Ahad (23/3).
“Yang paling menarik adalah bahwa orang-orang secara sukarela dilacak karena mereka kecanduan jejaring sosial,” kata Dinh yang juga merupakan penulis ternama Amerika kelahiran Vietnam.
“Yang tidak biasa tentang program mata-mata Amerika adalah jangkauan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencoba untuk memonitor setiap jenis komunikasi elektronik semua orang, di mana saja,” tambahnya.
Baca Juga: Trump Dijadwalkan Bertemu Xi Jinping di Korea Selatan Bulan Depan
“Jika Anda seorang politisi, bahkan politisi asing, NSA akan memiliki pengetahuan tentang kehidupan pribadi Anda. Dan jika Anda seorang warga sipil rendahan, NSA akan tahu jika Anda memiliki pikiran atau rencana memberontak, jika Anda berbicara kepada orang lain tentang protes atau memberontak.”
Menurut sebuah dokumen NSA yang baru bocor, agen mata-mata AS telah menyusup ke server telekomunikasi Cina dan perusahaan raksasa internet Huawei, memperoleh informasi sensitif tentang perusahaan eksekutif tinggi dan Pejabat Cina.
Dokumen NSA 2010 diberikan kepada New York Times dan majalah Jerman, Der Spiegel oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden yang sejak tahun lalu telah membocorkan berbagai data yang mengungkapkan bahwa AS dengan sistematis memata-matai panggilan telepon dan aktivitas online jutaan orang di seluruh dunia.
Awal bulan ini, Human Rights Watch mengatakan, pengumpulan data intelijen oleh NSA melanggar hak-hak sipil yang fundamental, termasuk hak atas privasi. (T/P09/R2).
Baca Juga: Trump Resmi Ganti Nama Kementerian Pertahanan AS Jadi Departemen Perang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Perhimpunan Cendekiawan Internasional Tegaskan Tindakan Israel di Gaza Penuhi Kriteria Genosida