Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGAMAT: MESIR ‘DIKELILINGI’ KEPENTINGAN ASING, TERUTAMA ISRAEL

Admin - Ahad, 18 Agustus 2013 - 13:03 WIB

Ahad, 18 Agustus 2013 - 13:03 WIB

495 Views ㅤ

Jakarta, 11 Syawal 1434/18 Agustus 2013 (MINA) – Pengamat perpolitikan Mesir Ibrahim Rantau mengatakan, banyak kepentingan pihak asing terlibat dalam konflik internal di Mesir, terutama Israel yang mendapat ‘dukungan’ sejak era Mubarak dan sebelumnya terkait aksi mereka di Negara-negara Arab.

Menurut Ibrahim yang pernah tinggal bertahun-tahun di Mesir, kepemimpinan di bawah presiden terpilih pertama secara demokrasi Muhamad Mursi nampaknya mengganggu kepentingan Israel, terlebih sejak Mursi mendukung dan memediasi rekonsiliasi internal Palestina.

Di samping itu, menurut Ibrahim Mesir sejak dahulu terkenal sebagai negara ‘peredam’ situasi yang memanas di Timur tengah akibat konflik dengan Israel, oleh karenanya Mesir yang merupakan wilayah strategis di Timur Tengah sangat diperhatikan Israel.

Tidak hanya itu, Ibrahim meyakini Israel sangat ‘bernafsu’ merebut Gurun Sinai, area yang sangat strategis untuk memasuki Jalur Gaza, Palestina, selain perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir-Gaza.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

“Sinai secara geografis sama dengan Golan, dataran tinggi yang dikuasai Israel dan dengan mudah menghubungkannya ke Suriah,” kata pria yang tesisnya mengenai Mesir itu kepada Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (18/7).

AS juga nampaknya melakukan kebijakan standar ganda di negeri piramid itu.  Di satu sisi, AS mengecam dan menyerukan rakyat Mesir untuk kembali ke jalur demokrasi yang dalam hal ini di bawah kepemimpinan Mursi. 

Pada sisi lain, AS tidak menganggap penggulingan Mursi awal bulan lalu sebagai kudeta, sehingga AS masih tidak akan berhenti memberikan bantuan tahunannya terhadap militer Mesir sebesar 1,3 miliyar dollar AS.

“Di amandemen kemarin, pemerintahan sipil tidak memiliki hak untuk mengetahui ke mana dan untuk apa anggaran militer Mesir,” kata Ibrahim, yang menunjukan pemerintahan Mursi terbatas dalam berhubungan dengan militer.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Ditanya mengenai arah kekacauan di Mesir, Ibrahim meskipun pihak militer terlihat tidak punya itikad baik dalam menghadapi massa Mesir, untuk menghindari kekacauan yang lebih jauh, Ibrahim menyarankan Aliansi Nasional pendukung Mursi untuk bermain ‘cantik’ menghadapi militer dan kedua belah pihak menahan diri agar tercapainya rekonsiliasi nasional yang disepakati bersama.

Mesir Strategis

Mesir mempunyai peran strategis terutama pada proses perdamaian di Timur Tengah, khusunya mengenai konflik Israel-Palestina.

Mesir menjadi mediator upaya rekonsiliasi dengan Hamas dan Fatah selama hampir dua tahun. Mesir juga berhasil menjadi mediator kesepakatan gencatan senjata saat terjadinya perang delapan hari antara gerakan perlawanan Palestina di Jalur Gaza dengan Israel pada November 2012 lalu.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mesir memiliki posisi geo strategis bagi jalur penting perdagangan di terusan Suez dan Gurun Sinai yang merupakan sambungan tercepat antara Atlantik dan lautan India.

Jalur Terusan Suez menjadi penting sebagai jalur perdagangan tersibuk untuk perekonomian dunia; menghubungkan Amerika dan Eropa, dengan Asia dan Timur Tengah. Sementara Gurun Sinai menjadi penghubung antara benua Asia dan Afrika. (L/P03/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Sosok
Kolom