Tel Aviv, 27 Rajab 1437/5 Mei 2016 (MINA) – Sejumlah pengamat militer di Stasiun Televisi Israel menegaskan, kerusuhan yang terjadi di wilayah perbatasan Jalur Gaza akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan akan tetapi tidak sampai menyebabkan pecahnya agresi militer baru.
Mereka menilai bahwa Israel sedang tidak ingin berperang, sebagaimana Hamas juga sedang tidak berniat untuk berhadapan secara langsung, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Adapun yang terjadi di perbatasan Jalur Gaza kemarin, tidak lebih usaha Hamas mencegah militer Israel yang ingin mengungkap keberadaan terowongan bawah tanah di sekitar wilayah perbatasan.
Kontributor urusan Militer Stasiun Televisi Israel Channel 2 menyebutkan, kemungkinan berlanjutnya kerusuhan di wilayah perbatasan selama tiga hari, yaitu waktu yang dibutuhkan militer Israel untuk menemukan terowongan bawah tanah milik Hamas.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Dalam konteks terkait, juru bicara Militer Israel mengatakan dalam pernyataan resminya, serangan yang dilancarkan oleh militer Israel ke beberapa target di Gaza adalah balasan dari aksi penembakan yang dialami oleh personil militer Israel di perbatasan (tanpa menyebutkan bahwa Israel memulai penyerangan dengan artileri).
Dia juga menjelaskan, serangan udara yang terjadi dilakukan oleh pesawat tanpa awak (drone) dengan mentargetkan sejumlah lokasi militer Hamas di utara Jalur Gaza.
Ia menambahkan, Israel melihat aksi penggalian terowongan bawah tanah oleh para pejuang Gaza adalah bentuk pelanggaran gencatan senjata dengan Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Ia juga mengancam bahwa Israel akan terus melakukkan operasi penghancuran terowongan dengan kekuatan penuh dan ketenangan serta kehidupan yang tentram ntuk kebaikan Israel dan Hamas sendiri. (L/K02/R05)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)