PENGAMAT NILAI PUTIN BUKTIKAN KEKUATAN MILITERNYA DI SURIAH

Presiden Rusia Vladimir Putin buktikan kekuatan militernya di Suriah. (Foto: dok. The Daily Rash)
Presiden buktikan kekuatan militernya di . (Foto: dok. The Daily Rash)

London, 25 Dzulhijjah 1436/9 Oktober 2015 (MINA) – Mantan Kepala Intelijen Inggris menilai, serangan terbaru Rusia menggunakan rudal jelajah dari Laut Kaspia ke Suriah adalah bentuk pembuktian Presiden Vladimir Putin, bahwa dia kekuatan global yang harus diperhitungkan.

“Bahwa dia bukan hanya peduli tentang negara-negara bekas Uni Soviet, dia pemain di seluruh dunia,” kata Sir John Sawers dalam wawancara dengan radio BBC, Kamis (8/10) pagi, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Namun Kepala MI6 antara tahun 2009-2014 itu memperingatkan, Putin juga menjalankan langkah berisiko dengan memihak kepada kaum Syiah, di mana kekuatan Arab dan Turki menjadi seterunya.

“Keterlibatan Rusia bisa berarti (Presiden Bashar) Assad tetap dalam kekuasaan untuk waktu yang lama,” katanya.

Justin Bronk, pakar militer di Royal United Services Institute menilai, pengerahan 26 rudal jelajah dari kapal perang Rusia di Laut Kaspia ke Suriah, adalah demonstrasi senjata yang sangat baik untuk menunjukkan militer Moskow dapat memberikan daya tembak signifikan dari jarak yang sangat jauh.

“Rusia tidak hanya menunjukkan kemampuan jarak persenjataan senjata, tetapi juga berhasil menyebarkan kemampuan tertingginya di medan perang yang identik dengan kampanye mengagumkan dari (koalisi) pimpinan AS,” kata Bronk dalam analisanya yang dipublikasikan oleh Al Jazeera.

Ia menilai, tindakan Rusia bagian dari upaya yang lebih luas untuk menegaskan kembali dirinya, sebagai pesaing yang signifikan dalam bidang militer terhadap Barat di panggung geopolitik internasional.

Rudal jelajah yang mampu mencapai Suriah dari Laut Kaspia bisa juga berpotensi menyerang sebagian target di Timur Tengah, termasuk pangkalan-pangkalan yang banyak digunakan oleh koalisi pimpinan AS untuk melakukan operasi di Irak dan Suriah. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0