Gaza, MINA – Penulis dan analis politik Palestina Ibrahim al-Madhoun mengatakan, rudal-rudal Iran yang menghujani Israel sejak Selasa kemarin merupakan kelanjutan langsung dari operasi Tufanul Aqsa (Badai Al-Aqsa), yang diluncurkan pada 7 Oktober 2023.
Menurut Al-Madhoun, badai serangan ini tidak berhenti, melainkan meluas dan meluas, hingga mencakup semua orang.
“Dapat dikatakan bahwa badai al-Aqsha telah melampaui batas-batas geografis dan menjadi simbol perlawanan yang komprehensif,” katanya, dikutip Quds Press, Selasa (1/10).
Iran telah membuktikan bahwa ini adalah proyek strategis yang kuat dan tulus, dan kemampuannya untuk melakukan intervensi pada saat yang tepat tidak perlu dipertanyakan lagi.
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid
“Pesan yang dikirim Iran kepada pendudukan Israel sudah jelas: mengganggu proyek ini tidak akan berjalan tanpa konsekuensi,” katanya.
Pembunuhan Hassan Nasrallah, sosok yang paling dekat dengan hati pemimpin, dan pembunuhan Ismail Haniyeh di jantung kota Teheran merupakan tantangan besar bagi keputusan Iran, dan hari ini (Israel) menghadapi hasil dari tantangan ini.
Dia menekankan bahwa pendudukan Israel sekarang berada dalam terowongan gelap, yang mungkin tidak akan pernah bisa keluar, dan kita menyaksikan awal dari tahap baru dan penting dalam sejarah konflik, tahap yang tidak akan dilupakan, dan akan menggambar peta masa depan untuk ratusan tahun ke depan, dan bahkan mungkin selama berabad-abad.
“Kita sedang berada di tanggal dengan kontak besar dan perubahan yang menentukan, kita mungkin tidak dapat memprediksi arah akhirnya, tetapi tidak ada keraguan bahwa kita hidup di hari-hari bersejarah, hari-hari yang akan mengubah arah bangsa dan menentukan kontur masa depannya,” katanya.
Baca Juga: Dalam 24 jam, Perlawanan Tepi Barat Lakukan 12 Operasi Melawan Tentara Penjajah
Iran, kata Al-Madhoun, membuktikan bahwa mereka telah mengerjakan proyek strategis jangka panjang yang kuat, seperti peluncuran rudal-rudalnya yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menghujani Israel dengan ratusan rudal, dalam kondisi badai yang berapi-api, yang belum pernah disaksikan sebelumnya.
Sementara itu, Juru Bicara Brigade Qassam, Abu Ubaidah mengatakan saat ini adalah hari yang luar biasa di mana seluruh pejuang Islam dari Yaman, Lebanon, Palestina, dan Iran bersatu bersinggungan di langit Palestina untuk menyerang penjajah Israel di Tel Aviv.
“Ini adalah seruan kepada semua orang yang merdeka di negara ini untuk mengambil bagian dalam pembebasan Palestina,” kata Abu Ubaidah di saluran X pejuang Al-Qassam, Selasa (1/10).
Ia menyatakan apresiasi atas sikap Iran yang mulai menyerang Israel sebagai sebuah pukulan kuat bagi penjajah Israel. []
Baca Juga: Stafnya Diserang, World Central Kitchen Hentikan Sementara Bantuan di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)