Jeddah, MINA – Polisi Arab Saudi mengatakan Abdul Aziz al-Faghm, yang dikenal sebagai pengawal pribadi raja Salman (Arab Saudi) ditembak mati oleh seorang temannya dalam ‘perselisihan pribadi’.
Penembakan terjadi di kota Jeddah, pada Sabtu malam (26/8), kantor berita resmi SPA melaporkan,Ahad (29/9).
Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm yang telah menjabat sebagai pengawal pribadi raja selama beberapa tahun, terbunuh di kediaman pribadinya.
Menurut pernyataan polisi, Faghm berdebat dengan temannya, Mamdouh bin Meshaal al-Ali, di rumah teman lain di lingkungan al-Shatee Jeddah. MEE melaporkan.
Baca Juga: WFP: Pengurangan Bantuan Bebani Perempuan dan Anak-Anak Afghanistan
“Fagham mengunjungi temannya di rumahnya di Jeddah ketika seorang kenalan, Mamdouh al-Ali, memasuki kediaman itu,” kata polisi.
Setelah perdebatan panas, Ali keluar rumah dan mengambil pistol, lalu kembali ke dalam rumah dan melepaskan tembakan, kata pernyataan itu.
“Ali meninggalkan rumah, dan kembali membawa senjata dan menembaki Fagham, melukai dua lainnya di rumah itu, seorang pekerja Filipina dan saudara laki-laki pemilik rumah,” kata polisi.
Ketika polisi tiba dan mengepung lokasi, penembak menolak untuk menyerah dan ditembak mati, menurut pernyataan itu.
Baca Juga: Biara Tertua di Mandalay Runtuh oleh Gempa, Puluhan Biksu dan Biarawati Tewas
Faghm dilaporkan dibawa ke rumah sakit, dan meninggal karena lukanya.
Abdul Aziz al-Faghm sebelumnya menjabat sebagai pengawal bagi raja sebelumnya, Raja Abdullah, dan terkenal di kalangan istana.
Pangeran Turki al-Sheikh, salah satu pembantu utama Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, mengatakan ia telah berbicara dengan Faghm pada hari sebelumnya.
Akun twitternya, al-Sheikh memposting kalimat, “Semoga Tuhan mengampuni Anda, pahlawan. Selama 10 tahun saya belum melihat apapun selain kebaikan dan kesetiaan dari Anda. Anda bersama saya di telepon hari ini, tertawa dan berbicara tentang Riyadh. Tuhan mengasihi kamu, Abu Abdullah. Aku tidak bisa mengerti bahwa aku tidak akan melihat kamu lagi setelah hari ini.” (T/RS2/P2)
Baca Juga: Washington Pertimbangkan untuk Cabut Visa Berdasarkan Konten Medsos
Mi’raj News Agency (MINA)