Wina, MINA – Badan Pengawas Nuklir PBB mengatakan pada Jumat (5/7), akan mengadakan pertemuan darurat mengenai program nuklir Iran pekan depan, beberapa hari setelah Teheran menyatakan melanggar salah satu batas yang ditentukan dalam kesepakatan tahun 2015 dengan kekuatan dunia.
Pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atas permintaan Amerika Serikat itu, akan diadakan pada 10 Juli, kata seorang juru bicara IAEA, demikian Times of Israel melaporkan.
Sebelumnya, misi AS di Wina mengatakan dalam sebuah pernyataan, Duta Besar AS untuk Organisasi Internasional Jackie Wolcott telah meminta pertemuan khusus untuk membahas pelanggaran Iran tentang jumlah uranium yang diperkaya.
IAEA mengkonfirmasi awal pekan ini bahwa Iran telah melanggar batas 300 kg untuk stok uranium yang diperkaya sebagaimana diatur dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama 2015 (JCPOA).
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pernyataan AS menggambarkan berita pelanggaran itu sebagai “mengkhawatirkan.”
“Komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban rezim Iran,” tambah pernyataan itu.
Iran telah mengatakan bahwa pada Ahad (30/6), pihaknya akan mulai melanggar batas kunci lain yang ditetapkan dalam JCPOA, yang membatasi tingkat pengayaan cadangan uraniumnya menjadi 3,67 persen. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)