Idlib, MINA – Puluhan ribu warga sipil mengungsi dari provinsi Idlib Suriah ke perbatasan Turki, setelah pemboman oleh pasukan pemerintah yang didukung Rusia semakin meningkat.
Kondisi itu menciptakan tantangan kemanusiaan baru ketika musim dingin telah tiba.
Pengamat PBB mengatakan pada Jumat (20/12), setidaknya 18.000 orang telah mengungsi dari Idlib hanya dalam 24 jam, ketika pengeboman mematikan terus berlanjut, demikian Al Jazeera melaporkan.
Pada Jumat pagi, setidaknya tujuh orang lagi dilaporkan tewas, setelah setidaknya 19 warga sipil tewas hari Kamis (19/12).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam lima hari terakhir, setidaknya 80.000 warga Suriah telah mengungsi ke dekat perbatasan Turki, menurut laporan yang mengutip Kelompok Koordinasi Respons Suriah.
Sudah ada sekitar satu juta suriah/">pengungsi Suriah yang tinggal di dekat perbatasan dengan Turki.
Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia telah sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi.
Sejak itu, lebih dari 1.300 warga sipil tewas dalam serangan oleh pasukan pemerintah Suriah di zona de-eskalasi, menurut laporan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mohammed Adow dari Al Jazeera yang melaporkan dari Istanbul mengatakan, pengeboman pemerintah Suriah yang didukung Rusia, termasuk dengan serangan udara, penembakan dan serangan bom barel, dilakukan di kota Maarat el-Numan di Idlib selatan.
Warga Suriah yang tinggal di daerah itu mengatakan serangan itu tidak pandang bulu, terhadap rumah sakit, pasar, dan rumah yang menjadi sasaran.
Pada Sabtu fajar, serangan secara serentak dilakukan terhadap tiga instalasi minyak dan gas yang dikelola pemerintah Suriah. Serangan diduga dilakukan oleh pesawat drone yang dikendalikan militan.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menargetkan kilang minyak Homs – satu dari hanya dua di negara itu – serta dua fasilitas gas alam di berbagai bagian provinsi Homs. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah