Pengembangan BMT Pesantren Jadi Salah Satu Kunci Akselerasi Ekonomi Syariah Nasional

Jakarta, MINA – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah () memiliki peran dalam mendorong digitalisasi Baitul Maal wat Tamwil () di Indonesia, khususnya pada BMT yang dikembangkan di yang memiliki basis komunitas yang kuat.

Upaya tersebut dilakukan dengan mengembangkan konsep BMT 4.0 yakni platform digitalisasi seluruh proses kerja dari BMT yang mencakup pengelolaan/operasional, pelayanan, bisnis, hingga compliance.

Menurut Kepala Divisi Dana Sosial Syariah KNEKS, Urip Budiarto, BMT berbasis pesantren memiliki potensi besar jika dipadukan dengan digitalisasi ekosistem untuk ummat sebagai kunci mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di masa depan.

“Dengan pemanfaatan dan pengelolaan SDM yang tepat, simpul jejaring koperasi syariah melalui BMT berbasis komunitas pesantren dapat menjadi kekuatan ekonomi baru untuk Indonesia,” kata Urip dalam temu media KNEKS di Kantor KNEKS, Jakarta, Rabu (13/4).

Dia menjelaskan, sebagai salah satu program prioritas KNEKS, pihaknya telah mempersiapkan berbagai agenda dalam pengembangan digitalisasi BMTI berbasis komunitas pesantren tersebut.

Salah satunya akan diadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dengan KNEKS pada bulan ini tentang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah pada sektor keuangan mikro syariah.

“Dengan MoU ini, akan terbuka peluang penempatan dana BPKH ke Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan BMT serta kerjasama lainnya,” ujar Urip.

Selain itu, juga akan diadakan penandatanganan MoU kerjasama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Badan Wakaf Indonesia (BWI) – KNEKS tentang Kolaborasi Penumbuhan Wakaf Uang di Lingkungan BUMN pada Mei depan.

“Dengan MoU ini, akan dilaksanakan beragam upaya penggerakan partisipasi wakaf uang di lingkungan BUMN serta kolaborasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN dengan program-program wakaf BWI dan nazhir wakaf resmi terdaftar di BWI,” katanya.

Pelatihan BMT 4.0 bagi 15 pesantren di Jawa Barat akan diagendakan KNEKS pada pekan kedua Juni 2022. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan digitalisasi BMT berbasis Pesantren dalam rangka optimasi perluasan akses layanan keuangan syariah bagi masyarakat.

Sementara itu, terdapat beberapa tahapan pendirian BMT di pesantren yang diawali dengan asesmen kelayakan, sosialisasi/literasi mengenai BMT 4.0 (digitalisasi BMT), analisa komunitas dan ekosistem yang ada, pembentukan P3B (Panitia Persiapan Pendirian BMT 4.0), pelatihan BMT 4.0, penyiapan perangkat kerja, pengurusan badan hukum serta legalitas, dan diselesaikan dengan diresmikannya BMT tersebut.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.