Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembangan Ekonomi Syariah Butuh Dukungan Riset dan Edukasi

Hasanatun Aliyah - Selasa, 12 November 2019 - 16:46 WIB

Selasa, 12 November 2019 - 16:46 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Riset dan edukasi yang handal menjadi salah satu prasyarat mutlak lahirnya kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar).

“Ilmu pengetahuan dan penelitian penting dalam proses perumusan kebijakan sekaligus mendukung lahirnya terobosan kebijakan Eksyar yang membawa dampak positif terhadap perekonomian,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, dalam pembukaan forum 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019, sebagai rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Selasa (12/11).

Menurutnya, forum ini diharapkan dapat memperluas wawasan guna mendukung perumusan kebijakan menuju realisasi penuh ekonomi dan keuangan syariah sebagai mesin baru untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, sejalan dengan tema besar ISEF 2019, “Sharia Economy for Stronger and Sustainable Growth.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Malaysia, Dato’ H. Amiruddin bin Haji Hamzah bahwa ini saatnya untuk mengeksplorasi solusi inovatif yang dapat ditawarkan dari keuangan syariah untuk membangun masa depan berkelanjutan.

Baca Juga: Ketum Muhammadiyah: Jadikan Indonesia Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

“IIMEFC merupakan forum yang mempertemukan beragam ide dan pemikiran cendekiawan dari seluruh dunia sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Amiruddin.

Turut hadir sebagai pembicara antara lain, Prof. Dr. Asad Zaman (International Islamic University Pakistan), Prof. Dr. Monzer Kahf (Istanbul Sabahattin Zaim University), Prof. Dr. Habib Ahmed (Durham University, United Kingdom), Dr. Wiliam Coen (mantan Sekretaris Jenderal Basel Committee on Banking Supervision), Feraldi Wisber Loeis (KNKS Indonesia), dan Dr. Imam Teguh Saptono (Global Wakaf, Indonesia).

Guna mendukung ekosistem pembelajaran di bidang Eksyar, sejak 2015 BI telah meluncurkan Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF). Selanjutnya, dilaksanakan JIMF Call for Papers sebagai salah satu rangkaian kegiatan IIMEFC di ISEF 2019.

JIMF Call for Papers merupakan kegiatan rutin tahunan BI dalam format diskusi, pembahasan ilmiah dan pemeran hasil penelitian terkini dari para peneliti, dosen, pemerhati keuangan syariah, dan pelaku keuangan syariah. (R/R10/P2)

Baca Juga: Soal Perdagangan Indonesia-Israel, Kemenlu: Melalui Negara Ketiga

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia