Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembangan Gerakan Literasi Santri

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

(Dok MINA)

Landasan Al-Quran Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 menyebutkan:

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ.  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ.  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ.  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ. عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Tadabbur Suat Al-‘Alaq Alaq ayat 1-5 mengandung pesan tentang pentingnya literasi, yaitu membaca dan menulis.

Baca Juga: Kongres Anak 2025 Deklarasikan 10 Suara Anak Nasional

Surat Al-Alaq ayat 1 memerintahkan manusia untuk membaca dengan menyebut nama Allah. Perintah ini menunjukkan bahwa literasi adalah perintah langsung dari Allah kepada Rasulullah Shallalalhu ‘Alaihi Wasallam.

Surat Al-Alaq ayat 4 memerintahkan manusia untuk menulis dengan pena atau alat tulis lain. Tulisan berfungsi untuk menyimpan dan menyebarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain.

Surat Al-Alaq memerintahkan manusia untuk mencari tahu siapa penciptanya dan memuliakan-Nya.

Surat Al-Alaq juga mengajak manusia untuk menjadi manusia pembelajar, yang tidak hanya membaca, tetapi juga mengajarkan apa yang telah ia ketahui kepada orang lain.

Baca Juga: Jadi Remaja Penuh Semangat dan Produktif, Ini Rahasianya!

Pada ayat lain disebutkan:

نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

Artinya: “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis”. (QS Al-Qalam: 1).

Di dalam Tafsir As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H. menjelaskan ayat ini, bahwa Allah bersumpah dengan pena yang merupakan kata benda umum (isim jenis) yang mencakup seluruh macam pena yang dipakai untuk mencatat berbagai disiplin ilmu dan dipakai untuk menulis. Pena dan perkataan apa saja yang ditulis dengan pena merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang besar.

Baca Juga: Melestarikan Identitas Keislaman Baitul Maqdis di Tengah Konflik

Terkait hal ini, di dalam hadits disebutkan:

جَاهِدُوا المشركين بأموالكم وأنفسكم وألسنتكم

Artinya: “Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa, dan lisan kalian.” (HR Abu Dawud).

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya melaksanakan jihad di jalan Allah dengan lisan, yang ditopang dengan aktivitas literasi, yakni membaca dan menulis.

Baca Juga: Iskada Aceh: Tahun Baru Momentum Persatuan

Latar Belakang

Rendahnya minat baca pelajar Indonesia. Menurut riset Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/ UNESCO) pada tahun 2022, minat baca pelajar Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 70 negara di dunia.

Latar belakang lainnya adalah kurangnya gerakan literasi di kalangan pelajar Indonesia, menyebabkan pelajar Indonesia kurang melek informasi global.

Untuk itu, diperlukan pengembangan wawasan literasi di kalangan pelajar Indonesia, khususnya para santri sebagai generasi penerus perjuangan dakwah Islam.

Baca Juga: Pentingnya Ilmu dan Persatuan Muslimin dalam Pembebasan Masjidil Aqsa

Gerakan literasi bukan untuk menambah beban pelajaran buat santri, justru gerakan ini untuk mengeksplore, menumbuhkan dan mengembangkan minat, bakat, passion santri berdasarkan basis Al-Quran dan ilmu-ilmu yang diperolehnya dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai bekal santri dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, studi lanjut, dan dunia dakwah yang terus berkembang.

Pengertian Literasi

Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, memahami, menggunakan informasi dengan baik dan mengkomunikasikannya kepada publik secara efektif.

Selain itu, literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, memahami informasi, serta mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan.

Baca Juga: Karya Seni Untuk Solidaritas Palestina

Tujuan Gerakan Literasi

Tujuan literasi-santri/">gerakan literasi santri paling tidak untuk:

  • Meningkatkan kualitas generasi santri guna menghadapi tantangan global masa depan.
  • Membantu santri berpikir secara kritis, kreatif, solutif, dan inovatif.
  • Membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan di seluruh lapisan masyarakat, dimulai dari lembaga pendidikan, keluarga hingga masyarakat.

Jenis Program Literasi

Adapun jenis-jenis Program Literasi untuk Santri antara lain:

Baca Juga: Fenomena FOMO Muncak di Kalangan Gen Z

  • Menyediakan Perpustakaan Pondok yang memiliki koleksi buku yang memadai, bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan santri.
  • Mengadakan E-book dan Literasi Digital untuk mempersiapkan santri menghadapi perkembangan teknologi digital.
  • Memasang kutipan-kutipan inspiratif tentang pentingnya membaca dan menulis sebagai bagian dari literasi
  • Membuat Pojok Baca di setiap kelas atau ruang lainnya untuk memberikan ruang bagi santri untuk membaca kapan saja mereka memiliki waktu luang.
  • Mensosialisasikan gerakan literasi kepada Pembina, pengurus, asatidz dan komunitas orang tua/wali santri,
  • Membaca bersama pada jadwal-jadwal baca tertentu.
  • Membuat Pohon Literasi, dengan membuat pohon literasi, dan santri memasang daun-daun literasi berisi ringkasan bacaan buku.
  • Menyampaikan isi bacaan buku di depan teman-teman santri.
  • Menyampaikan isi bacaan buku di studio podcas santri.
  • Mengadakan Bedah Buku Inspiratif karya Penulis terkemuka, asatidz, dan santri.
  • Menyaksikan podcas inspiratif orang-orang terkemuka, khususnya generasi muda di kanal-kanal akun media sosial.
  • Menulis dan Mempublikasikan naskah tulisan berupa : ringkasan, artikel, diary, sukses prestasi, hingga penerbitan madding, majalah, website dan buku.
  • Mengadakan webinar santri tentang masalah kekinian.
  • Mengadakan lomba/penampilan literasi santri, seperti : baca puisi, baca berita, pidato, storytelling, drama, dll.
  • Menyusun makalah penelitian seputar masalah kekinian di sekitar lingkungan santri.
  • Menyusun makalah tinjauan Al-Quran dan Al-Hadits tentang topik-topik pelajaran yang dianggap umum seperti fisika, kimia, biologi, ekonomi, sosial, dan lainnya.
  • Mengadakan pelatihan-pelatihan terkait pengembangan literasi, seperti: pelatihan public speaking, pelatihan jurnalistik (menulis, wawancara).
  • Memberikan pembekalan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk memperkuat geakan literasi santri.
  • Mengembangkan program literasi berbasis teknologi (e-learning), seperti kelas membaca online atau e-book yang dapat diakses oleh santri kapan saja dan di mana saja.
  • Mengembangkan website/blog/media sosial untuk karya-karya tulisan santri, platform diskusi online, e-library.
  • Membentuk Komunitas Klub Literasi di kalangan santri untuk aktif membaca dan mendiskusikan buku.

Demikian seputar literasi-santri/">Gerakan Literasi Santri ini sebagai bentuk ikhtiar amal shalih kita untuk mempersiapkan generasi Muslim yang akan menghadapi jaman yang jauh lebih kompleks dari saat ini. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Keteguhan Iman di Tengah Arus Zaman: Refleksi Islami untuk Generasi Milenial

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia