Jakarta, MINA – Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia menggelar aksi damai di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (20/10), tidak jauh dari kawasan Patung Kuda.
Dalam aksi tersebut, para pengemudi menyuarakan tujuh tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono menyampaikan bahwa aksi damai ini merupakan bentuk aspirasi para pengemudi ojol di seluruh Indonesia yang menuntut adanya keadilan dan perlindungan hukum yang lebih jelas.
“Tuntutan utama kami adalah agar Presiden Prabowo segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi payung hukum serta jaminan perlindungan bagi seluruh pengemudi ojek online di Indonesia,” ujar Igun di sela-sela aksi.
Baca Juga: BNPB: Angin Kencang Terjang Empat Wilayah di Indonesia
Selain itu, Garda Indonesia juga mendesak agar pemerintah menetapkan regulasi pembagian hasil yang lebih adil antara pengemudi dan perusahaan aplikator. Mereka meminta pembagian hasil sebesar 90 persen untuk pengemudi dan 10 persen untuk aplikator, sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras para mitra di lapangan.
Aksi damai tersebut berjalan tertib dan diikuti ratusan pengemudi ojol dari berbagai daerah di Jabodetabek. Para peserta membawa atribut organisasi, spanduk tuntutan, dan menyuarakan aspirasi mereka dengan orasi bergantian.
Igun menegaskan bahwa aksi ini bukan untuk konfrontasi, melainkan untuk menyampaikan aspirasi secara damai agar pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo mendengarkan suara rakyat kecil, khususnya para pekerja transportasi daring.
“Garda Indonesia siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan regulasi yang berpihak kepada pengemudi, bukan semata pada kepentingan korporasi,” tambahnya.
Baca Juga: AMPHURI Peduli Palestina Salurkan Donasi Lewat Baznas dan MER-C
Aksi ini berakhir dengan pembacaan tujuh tuntutan resmi Garda Indonesia yang diharapkan menjadi perhatian serius pemerintah dalam waktu dekat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: EMT Muhammadiyah Resmi Terverifikasi WHO, Jadi Tim Medis Internasional Pertama dari Indonesia