Banda Aceh, MINA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyudin menyebutkan aktifitas penumpang yang menggunakan Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh pada Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 7,83 persen atau sebesar 78.804 orang, jika dibandingkan dengan bulan Desember 2018 sebelumnya.
Jumlah penumpang penerbangan domestik yang berangkat melalui Bandara Sultan Iskandar Muda pada bulan Januari 2019 mencapai 26.405 orang atau mengalami penurunan sebesar 16,45 persen terhadap bulan Desember 2018, juga mengalami penurunan sebesar 35,87 persen dibandingkan bulan Januari 2018.Demikian BPS, Sabtu (3/2).
Selanjutnya jumlah penumpang domestik yang datang pada bulan Januari 2019 sebanyak 25.052 orang, terjadi penurunan sebesar 20,70 persen dibandingkan bulan Desember 2018, juga mengalami penurunan sebesar 34,89 persen dibanding bulan Januari 2018.
Sementara dari segi penumpang internasional yang berangkat dari Provinsi Aceh melalui bandar udara Sultan Iskandar Muda pada bulan Januari 2019 sebanyak 13.865 orang, mengalami peningkatan sebesar 14,19 persen dibandingkan bulan Desember 2018, juga mengalami peningkatan sebesar 43,50 persen dibanding bulan Januari 2018.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Penumpang internasional yang datang pada bulan Januari 2019 sebanyak 13.482 orang, juga mengalami peningkatan sebesar 32,68 persen jika dibandingkan bulan Desember 2019, juga mengalami peningkatan terhadap bulan Januari 2018 yaitu sebesar 39,41 persen.
General Manager PT Angkasa Pura II, Yos Suwagiyono mengungkapkan, sejak Januari lalu, penumpang penerbangan domestik di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar menurun 15 hingga 20 persen.
Menurutnya, mahalnya harga tiket pada penerbangan domestik menjadi penyebab utama sedikitnya masyarakat yang menggunakan penerbangan domestik melalui bandara SIM.
“Di sisi lain memang Januari hingga Maret setiap tahun penumpang menurun. Selain karena harga tiket, ini juga karena belum berjalannya APBN atau belanja daerah sehingga peredaran uang terbatas,” ujarnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Yos menjelaskan, biasanya saat dalam kondisi normal, penumpang pesawat mencapai hingga 3.500 orang per harinya baik dari keberangkatan maupun kedatangan. Namun sekarang hanya 2.500 orang setiap harinya baik dari keberangkatan atau pun kedatangan.
“Dari trafiknya banyak penumpang yang ke Malaysia, ini karena Maskapai Air Asia sudah terbang 3 kali dalam sehari bahkan ada yang ke Penang setiap harinya. Dari ketiga penerbangan itu semuanya antara 20 hingga 40 persen dan sisanya penerbangan domestik,” ungkap Yos. (L/AP/ P1)
Miraj News Agenci (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon