Jakarta, 2 Dzhulhijjah 1436/15 September 2015 (MINA) – Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan akan menjadi prioritas dalam target dan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2016.
“Infrastruktur penopang menjadi wadah untuk berinteraksi, namun yang melakukan interaksinya adalah para pelaku pendidikan dan kebudayaan. Mereka inilah akan dikedepankan menjadi salah satu pilar utama arah kebijakan kita untuk penguatan,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI, di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/09/2015).
Upaya pengiatan itu menurut Mendikbud akan dilakukan dengan memperkuat kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas, menjadikan orang tua sebagai teman kerja yang baik dalam dunia pendidikan dan kebudayaan, mendengarkan aspirasi para peserta didik, dan pelibatan publik dalam pendidikan dan kebudayaan. Laman resmi Kemendikbud melaporkan seperti diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (15/9).
“Kita perlu perhatikan pentingnya peran kepala sekolah karena dalam organisasi manapun pemimpin yang menentukan kualitas organisasinya. Bila kepala sekolah dipandang sebagai guru dengan tugas tambahan, kemudian kepemimpinan tak ditumbuhkan maka kemajuan sekolah tidak akan terlihat, namun jika sebaliknya, maka keberhasilan pendidikan akan tampak nyata,” ujar Mendikbud.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Demikian juga dengan bidang kebudayaan. Mendikbud mengatakan, pelaku seni, pelaku pengelola cagar budaya, dan pelaku kebudayaan lainnya akan menjadi perhatian khusus dalam target dan program Kemendikbud.
“Dengan begitu para pelaku kebudayaan dapat berkarya dan mereka bisa melanjutkan mengembangkan komponen kebudayaan kita,” ujar Mendikbud.
“Kami berharap dengan adanya arah kebijakan memperkuat pelaku pendidikan, In shaa Allah infrastruktur yang menopangnya bisa sangat bermanfaat karena para pelakunya menjadi fokus ikhtiar kebijakan pemerintah,” katanya.
Dalam dunia pendidikan, tambahnya, hal yang sering kali menjadi fokus target adalah infrastruktur penopang seperti gedung sekolah, ruang kelas, ruang laboratorium, dan sebagainya. Sedangkan fokus target terhadap pelaku pendidikan yang sebenarnya paling penting sering kali terlupakan. (T/P007/R01)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain