Damaskus, MINA – Puluhan keluarga Palestina yang terlantar di utara Suriah terus berdemonstrasi di Deir Ballout Camp, memprotes kondisi mereka di kamp yang tidak dilengkapi dengan baik.
Para pengungsi mendesak UNRWA untuk memenuhi tanggung jawabnya sehubungan dengan puluhan keluarga yang putus asa. Mereka mengaharapkan bantuan uang tunai yang sangat dibutuhkan, barang-barang medis, dan layanan bantuan, demikian dilansir dari english.palinfo.com, Senin (15/10).
Para pengungsi juga mengimbau Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), pihak berwenang Turki dan lembaga hak asasi manusia internasional untuk mengambil tindakan segera meredam situasi buruk yang dialami oleh keluarga Palestina di utara Suriah.
Para pengungsi Palestina yang berlindung di utara Suriah telah mengalami situasi yang tragis. Sebagian besar dari mereka berdesakan di tenda-tenda dan tidak terdaftar. Mereka juga menerima penolakan atas hak terhadap layanan vital dan barang-barang yang sangat dibutuhkan, termasuk alat pemanas.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Hewan pengerat dan serangga membanjiri kamp karena kurangnya kebersihan. Kelangkaan akut pada roti juga turut semakin memperburuk kedaan.
Para pengungsi menekankan komitmen terhadap hak mereka untuk kembali ke tanah air dan mengambil kembali hak-hak mereka yang tak dapat dicabut.
lebih lanjut, mereka mengecam sanksi yang dijatuhkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Palestina yang disebut sebagai “kesepakatan abad ini”.
Setidaknya 320 warga Palestina mencari perlindungan di Deir Ballout Camp.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
75 keluarga lain yang mengungsi dari Yarmouk dan berlindung di kamp pengungsi Al-Shabiba, Izaz, di pinggiran Aleppo, mereka berjuang untuk bertahan hidup di daerah yang dilanda kemiskinan.
Setidaknya 200 pengungsi Palestina telah dinyatakan gugur di Suriah yang dilanda perang sebagai akibat dari blokade keras yang diberlakukan di kamp Yarmouk. (T/Ast/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel