Cox’s Bazar, Bangladesh, MINA – Pengungsi Rohingya yang telah menderita di musim panas dan musim hujan, kini bersiap untuk menghadapi musim dingin yang berat, ditandai oleh gelombang dingin di akhir musim gugur.
Sebagian besar pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari tindakan militer Myanmar telah memasuki Bangladesh hanya dengan beberapa set pakaian.
Cox’s Bazar tempat kamp-kamp yang menampung ratusan ribu pengungsi Muslim Rohingya, telah dilanda gelombang dingin setelah beberapa hari curah hujan pada pekan lalu. Cuaca dingin telah membuat kehidupan orang-orang Rohingya menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Sebagian besar pengungsi tidak memiliki pakaian yang sesuai untuk melindungi diri dari cuaca yang buruk.
Organisasi dan pekerja bantuan tidak siap menghadapi perubahan cuaca yang tiba-tiba dan tidak diperlengkapi untuk menghadapi situasi tersebut. Demikian Dhaka Tribune memberitakannya yang dikutip MINA.
Meski sejumlah pekerja bantuan asing dan lokal telah mulai membagikan selimut kepada para pengungsi Rohingya, tapi pasokannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Sejumlah pengungsi sudah mulai mengeluhkan peyakit yang menyerang anak-anak mereka karena tidak tahan dengan cuaca yang ekstrem.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Menurut PBB, lebih 607.000 warga Rohingya telah menyeberang dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus lalu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki