Cox’s Bazar, MINA – Puluhan ribu pengungsi Rohingya yang saat ini tinggal di Cox’s Bazar, Bangladesh, menggelar unjuk rasa menuntut pemulangan mereka ke wilayah asalanya di Myanmar. The Daily Star melaporkan, Senin (20/6).
Saat ini, terdapat hampir satu juta pengungsi Rohingya yang berada di kamp penampungan yang kumuh di Kutupalong dan Cox’s Bazar, Bangladesh. Mereka tidak mendapatkan akses air bersih, kesehatan, apalagi pendidikan untuk anak-anak mereka.
Pemimpin komunitas Rohingya, Sayed Ullah dalam pidatonya mengajak kepada para pengungsi, “Cukup sudah cukup. Ayo pulang,” kalimat itu kemudian viral hingga dimuat di Al-Jazeera.
Para demonstran mengusung kampanye “Bari Cholo” (Ayo Pulang) mendesak agar pemerintah Bangladesh dapat membantu mereka.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Para pengungsi Rohingya ini juga tak memiliki pekerjaan sehingga mereka mengkhawatirkan masa depan anak-anak mereka. Mereka tinggal di 34 kamp dengan terpal dan sangat kumuh, sehingga tidak layak huni.
Seorang janda yang tinggal di kamp Rohingya di Ukhia, menyebut dirinya bernama Rabeya, mengatakan komunitasnya berterima kasih kepada Bangladesh atas keramahannya. Namun ia tetap ingin pulang ke kampung halamannya. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional