Cox’s Bazar, MINA – Ribuan pengungsi Rohingya yang terdampar di Tanah Tanpa Manusia, wilayah Tambru di antara perbatasan Bangladesh dan Myanmar, dilanda ketakutan akibat ancaman tentara Myanmar.
Rashid Ahmed (32), seorang pria Rohingya di Tambru mengatakan, mereka hidup dalam ketakutan karena tentara Myanmar baru saja mendirikan bunker di dekat pagar perbatasan.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami harus meninggalkan tempat ini, atau jika tidak mereka akan menembak kami,” kata Rashid, Arab News melaporkan yang dikutip MINA, Selasa (20/2).
Pria Rohingya lainnya, Ismail, mengatakan, sekitar 400 tentara Myanmar secara teratur berpatroli di dekat garis perbatasan, menimbulkan kepanikan di antara para pengungsi.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Mereka sering menembak kosong,” katanya.
Ada sekitar 6.000 pengungsi Rohingya yang terdampar di Tanah Tanpa Manusia, karena keamanan perbatasan Bangladesh melarang mereka masuk.
Pada Sabtu dan Ahad lalu, ribuan pengungsi di Tambru memprotes proses repatriasi dan menuntut jaminan keamanan dari Pemerintah Myanmar, Dhaka Tribune melaporkan.
Dil Mohammed dan Arif Hossain, dua pemimpin Rohingya di daerah tersebut, mengklaim bahwa tentara Myanmar dan ekstremis Mogh (Buddha) masih mengancam dan akan menyiksa orang-orang Rohingya yang masih tinggal di Negara Bagian Rakhine. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas