Dhakka, MINA – Badan pengungsi PBB telah memulai operasi kemanusiaan di sebuah pulau kamp pengungsi Rohingya yang kontroversial di Teluk Benggala, para pejabat di Bangladesh telah mengkonfirmasi.
Langkah itu dilakukan setelah tim PBB melakukan beberapa perjalanan penilaian ke lokasi tersebut, yang awalnya ditolak oleh organisasi tersebut. Arab News melaporkan, Kamis (18/11).
Sejak Desember, pihak berwenang Bangladesh telah memindahkan 20.000 dari 100.000 orang yang direncanakan ke pulau Bhasan Char untuk mengurangi beban Cox’s Bazar, pemukiman pengungsi terbesar di dunia yang telah menampung lebih dari 1,1 juta Muslim Rohingya.
Puluhan ribu orang dari kelompok etnis dan agama minoritas melarikan diri dari penganiayaan di negara tetangga Myanmar selama penumpasan militer di negara bagian Rakhine utara pada 2017.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Sebelumnya, UNHCR telah mengkritik proyek pemerintah Bangladesh senilai $350 juta atas dasar keamanan dan kelayakan huni Bhasan Char, karena pulau yang berjarak 68 kilometer dari daratan itu rentan terhadap cuaca buruk dan banjir.
Namun pada bulan Oktober, PBB menandatangani perjanjian dengan pemerintah Bangladesh untuk memulai operasi kemanusiaan di pulau itu dan mengirim tim untuk menilai kebutuhan teknis di lokasi tersebut.
Bantuan UNHCR di kamp baru-baru ini dimulai ketika tim ketiga tiba di pulau itu, Regina de la Portilla, juru bicara UNHCR di Cox’s Bazar mengatakan.
Dia berkata, “PBB telah mulai menanggapi kebutuhan mendesak yang diidentifikasi dalam misi pertama, yang meliputi kesehatan, perlindungan, nutrisi, manajemen lokasi, dan logistik. Untuk menanggapi kebutuhan mendesak ini, UNHCR telah mulai memberikan dukungan tambahan kepada organisasi mitra yang sudah beroperasi di Bhasan Char.”
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dia menambahkan, badan pengungsi dan Program Pangan Dunia PBB sedang menyiapkan sistem logistik di pulau itu untuk transportasi, penyimpanan, dan distribusi makanan.
Keterlibatan PBB disambut baik pihak berwenang Bangladesh. Dhaka menganggap Bhasan Char sebagai solusi sementara untuk krisis pengungsi. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri