Cox’s Bazar, MINA – Para rohingya/">pengungsi Rohingya menuduh mantan ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi berbohong kepada Mahkamah Internasional (ICJ) dalam sebuah kesaksian, ketika ia membantah bahwa angkatan bersenjata negaranya bersalah atas genosida terhadap kelompok minoritas yang kebanyakan Muslim.
“Dunia akan menilai klaim mereka ‘tidak ada genosida’ dengan bukti,” kata Mohammed Mohibullah, Ketua Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan HAM, kepada kantor berita Associated Press, Kamis (12/12).
“Seorang pencuri tidak pernah mengakui bahwa dia adalah seorang pencuri, tetapi keadilan dapat diberikan melalui bukti. Dunia telah memperoleh bukti dari kami,” katanya di kamp pengungsi Kutupalong di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh.
“Bahkan jika Suu Kyi berbohong, dia tidak akan selamat. Dia pasti akan menghadapi keadilan. Dunia harus mengambil langkah melawannya,” katanya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Suu Kyi, yang menghabiskan bertahun-tahun di bawah tahanan rumah di bawah kediktatoran militer, sekarang adalah pemimpin sipil Myanmar. Kepada ICJ ia mengatakan bahwa eksodus ratusan ribu orang Rohingya ke negara tetangga Bangladesh pada 2017 adalah hasil yang disayangkan dari pertempuran dengan para pejuang bersenjata.
Dia membantah tentara telah membunuh warga sipil, memperkosa wanita dan membakar rumah-rumah.
Para kritikus menggambarkan tindakan tentara Myanmar sebagai operasi pembersihan etnis dan genosida yang disengaja, memaksa lebih dari 700.000 Rohingya melarikan diri.
“Gambar Aung San Suu Kyi tentang konflik militer internal tanpa niat genosida terhadap Rohingya, benar-benar salah,” kata Akila Radhakrishnan, Presiden Global Justice Center di New York, kepada Al Jazeera. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai