Berlin, 11 Muharram 1436/24 Oktober 2015 (MINA) – Di daerah komunitas Arab di Jerman, pengungsi Suriah yang menentang rezim Suriah dilanda kekhawatiran adanya Shabiha yang menyamar sebagai pengungsi.
Shabiha adalah sebutan bagi pendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad, di mana mereka yang merupakan anggota milisi menyamar sebagai pengungsi dalam jumlah ratusan orang dan turut melakukan perjalanan masuk ke Eropa.
Aktivis dan pengacara hak asasi manusia mengatakan, Shabiha loyalis Assad pergi menyamar dan memasok rezim Assad informasi intelijen.
Di Jerman, aktivis berkolaborasi melalui media sosial untuk mengidentifikasi anggota Shabiha dan pasukan Assad dengan merekam profil online dan lokasi mereka saat ini.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Tetapi mereka mengatakan, terduga penjahat menghapus identitas online mereka karena mereka ketahuan.
Jikrkhouin Mulla Ahmed, seorang aktivis Suriah di Berlin mengatakan, ia pernah dipenjarakan dan disiksa oleh para Shabiha di Suriah.
“Orang-orang ini harus dibawa ke pengadilan untuk apa yang mereka lakukan,” katanya kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Ini bukan hanya tentang saya, lebih 200.000 orang telah menjadi tahanan. Banyak, banyak orang yang dibunuh oleh Shabiha itu,” katanya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Beberapa pengacara hak asasi manusia di Eropa mengakui ancaman yang ditimbulkan oleh penyusup yang diduga sebagai penjahat di antara para pengungsi Suriah.
Oposisi Suriah di pengasingan mengatakan, mereka juga berusaha untuk membantu.
Konvensi Pengungsi PBB mengatur, mereka yang telah melakukan kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan, atau kejahatan non-politik yang serius, tidak bisa memenuhi syarat untuk status pengungsi. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas