Kairo, 9 Shafar 1436/2 Desember 2014 (MINA) – Kurangnya dana telah membuat Program Pangan Dunia (WFP) PBB menghentikan penyediaan kupon bantuan makanan untuk 1,7 juta pengungsi Suriah di Yordania, Lebanon, Turki, Irak dan Mesir.
“Tanpa kupon dari WFP, banyak keluarga akan kelaparan. Pengungsi sudah berjuang untuk bertahan hidup di tengah kerasnya musim dingin, konsekuensi dari menghentikan bantuan ini akan berakibat fatal,” kata WFP dalam sebuah pernyataan, Senin,
Lembaga itu menambahkan pihaknya butuh 64 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Desember saja.
Sejauh ini, program kupon elektronik sebesar 800 juta dolar AS telah dijalankan di toko-toko lokal di negara yang menampung pengungsi, dan WFP akan segera memperbaharui jika pendanaan baru tiba, kata pernyataan itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
WFP memperingatkan bulan lalu pihaknya mungkin terpaksa memberlakukan penundaan bantuan tersebut dan mengatakan mungkin akan berlaku sampai Januari bergantung pada bantuan yang masuk.
Badan ini telah memotong jatah bantuan untuk sekitar 4,25 juta orang di Suriah.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan kurangnya dana bantuan telah memaksa mereka menghemat dan memprioritaskan bantuan untuk yang membutuhkan terutama mereka yang ada di dataran tinggi karena suhu musim dingin bisa mencapai minus 16 derajat celcius.
Prioritas juga berlaku bagi bayi-bayi yang rentan terhadap cuaca ekstrim musim dingin.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Di Irak, kebutuhan yang besar tidak sejalan dengan pemasukan bantuan dari pihak luar. Dengan 225.000 pengungsi, di mana sekitar 300-500 orang berdatangan sebagai pengungsi setiap hari di Irak utara dari kota perbatasan Suriah Kobane.
Sekitar 800.000 orang membutuhkan bantuan tempat tinggal, sementara 940.000 kekurangan barang-barang musim dingin dan kebutuhan dasar rumah tangga. Dengan pendanaan saat ini, UNHCR hanya bisa memberikan bantuan untuk 240.000 orang Irak saja dari 600.000 yang ada.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata