Washington, MINA – Berbagai cara dilakukan pengunjuk rasa yang memprotes kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berada di AS, dari mengganggu tidur pemimpin genosida itu di hotelnya hingga menebar belatung dan ulat bambu.
Netanyahu telah menghadapi gelombang protes sejak tiba di ibu kota AS, Washington, D.C. pada Senin malam (22/7), Anadolu melaporkan.
Pada Selasa sore, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Cannon Rotunda di dalam gedung Capitol, meneriakkan dan berdemonstrasi menentang kebijakan Netanyahu di Jalur Gaza. Polisi Capitol melaporkan sekitar 200 orang ditangkap.
Belakangan, massa pengunjuk rasa juga mengepung Hotel Watergate tempat Netanyahu menginap dan membuat keributan hingga mengganggu tidurnya.
Baca Juga: Paus Leo XIV Desak Gencatan Senjata Usai Serangan ke Gereja di Gaza
Menurut unggahan media sosial, para pengunjuk rasa dilaporkan melepaskan belatung di hotel tersebut.
Gerakan Pemuda Palestina mengunggah video di X yang memperlihatkan belatung dan ulat bambu merayap melintasi meja yang diapit oleh bendera Israel dan Amerika.
“SELAMAT SELAMAT!! BELATUNG DIBEBASKAN DI MEJA PERANG KRIMINAL ZIONIS! Pengunjuk rasa Palestina membuat kekacauan di Hotel Watergate tadi malam sehingga Netanyahu, agen Mossad Israel, dan Dinas Rahasia tidak memiliki kedamaian karena mereka terus meneror rakyat kami,” kata gerakan tersebut di X.
Pihak hotel mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” untuk memastikan bahwa properti tersebut telah dibersihkan dan sekarang beroperasi secara normal.
Baca Juga: [POPULER MINA] 88 persen Gaza Hancur dan Gencatan Senjata Suriah-Israel
Ketika puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat menolak menghadiri pidato Netanyahu di sesi gabungan Kongres AS, orang-orang berkumpul untuk memprotes perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 39.100 warga Palestina, dan menyerukan gencatan senjata di wilayah kantong yang diblokade tersebut.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PM Australia: Serangan terhadap Pencari Bantuan di Gaza Tidak Dapat Dibenarkan