Lahore, 26 Jumadil Awwal 1436/17 Maret 2015 (MINA) – Pengunjuk rasa Muslim dan Kristen Pakistan dilaporkan bentrok di kota Lahore, Senin (16/3).
Polisi Pakistan menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan bentrokan tersebut.
Warga Kristen berdemonstrasi setelah 16 orang jamaahnya tewas dalam pemboman bunuh diri di luar dua gereja dalam kebaktian mingguan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Media lokal melaporkan, para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dan dilaporkan bentrok dengan warga negara lainnya.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Bentrokan terpusat di Youhanabad, pinggiran miskin Lahore dengan populasi Kristen yang besar dan menjadi target bom bunuh diri pada Ahad (15/3).
Kelompok Muslim dilaporkan berunjuk rasa sebagai reaksi terhadap serangan yang menargetkan orang-orang yang lewat di kawasan itu oleh kelompok Kristen, menyebabkan bentrokan antara kedua belah pihak.
Uskup Lahore Irfan Jameel menghimbau semua pihak untuk menahan diri dan menghindari kekerasan.
“Mereka yang merusak fasilitas publik dan swasta serta mencederai warga negara biasa adalah tindakan yang tidak didukung Kristen,” kata Jameel melalui media lokal.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Sementara itu di Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengecam serangan terhadap gereja tersebut dan menyerukan hak-hak universal harus dihormati.
“Kami mendukung hak setiap warga untuk melaskanakan agamanya tanpa takut intimidasi, pembunuhan, paksaan atau bentuk pembalasan. Ini adalah hak dasar manusia baik di Pakistan dan di seluruh dunia,” katanya. (T/P001/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina