Washington, 21 Rabi’ul Awwal 1436/12 Januari 2015 (MINA) – Sekitar 150 pengunjuk rasa berkumpul di dekat Gedung Putih, Ahad sore waktu setempat meminta Amerika Serikat (AS) untuk menutup penjara Guantanamo pada tahun ke-13 nya.
Para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya mengenakan rompi berwarna oranye dan kerudung hitam untuk mengingatkan apa yang dipakai oleh tahanan Guantanamo. Pengunjuk rasa yang merupakan gabungan dari lintas agama sebelumnya berbaris dan berjalan melalui pusat kota Washington DC kemudian ke Departemen Kehakiman.
“Tahanan telah mengalami perlakuan kejam dan tidak etis dan harus menanggung beban pikiran dari pembuat kebijakan di AS,” kata Zainab Chaudry, perwakilan dari Council on American-Islamic Relations, seperti dilaporkan Wordbulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Andy Worthington, seorang wartawan yang berbasis di London, mengatakan bahwa Guantanamo adalah kekejian hukum, moral dan etika.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Setiap hari di Guantanamo itu adalah noda bagi reputasi keterpurukan keadilan di Amerika Serikat,” katanya.
Penjara Guantanamo dibangun atas perintah mantan Presiden George W. Bush pada tahun 2002 untuk menahan “orang yang dianggap sangat berbahaya” setelah peristiwa serangan 11 September 2001.
Presiden Barack Obama berjanji untuk menutup fasilitas penahanan itu setelah menjabat pada tahun 2008 lalu. Namun rencana itu ditentang oleh Kongres yang juga menentang untuk memindahkan para tahanan ke negara-negara lain. (T/R11/R03 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza