
Aksi Protes di kedubes Israel di Istanbul (Foto : MEMO)
Istanbul, 8 Muharram 1436/1 November 2014 (MINA) – Para pengunjuk rasa berbaris di luar gedung kedutaan Israel di Istanbul, Turki. Jumat, untuk memprotes keputusan Israel atas penutupan Masjid Al-Aqsha.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk berbunyi “hidup adalah keyakinan dan jihad,” seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Miraj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Yel-yel yang mereka teriakkan antara lain “Jihad adalah mati syahid”, “kutukan pada Israel”, “Al-Aqsha akan bebas, bahkan jika darah kita mengalir seperti sungai”, “salam gerakan perlawanan”, dan “seribu hormat dari Istanbul ke Yerusalem “.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Pemuda Anatolia, dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an, diikuti oleh lagu kebangsaan dan lagu-lagu jihad, kemudian pidato oleh kelompok Istanbul Cabang Presiden Ali Ugur Bulut.
Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza
Koordinator lapangan, Ali Ugur Bulut mengatakan, Al-Aqsha merupakan kota suci ketiga umat Islam. Dia menambahkan, “Israel terus menumpahkan darah orang-orang Palestina di Al-Aqsha.”
Bulut mencatat, Israel telah mencegah jama’ah Palestina untuk melaksanakan shalat di Masjid Al-Aqsha selama tiga pekan terakhir.
Israel melakukan tindakan kejahatan sementara para pemimpin dunia Islam tetap tenang dan diam-diam, tetap puas dengan pernyataan kecaman yang dikeluarkan. Kita harus membangun persatuan Islam untuk menghadapi Israel. ” (T/P002/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza
Baca Juga: Jerman Prihatin AS Keluar dari WHO