Negeri Sembilan, Malaysia, MINA – Ahmad Azahar, pemilik brand Sayuti Ice Cream, menceritakan bagaimana awal mula ia merintis usaha es krim rumahan halalan thayyiban (halal dan berkualitas tinggi) hingga sukses di pasaran.
Dia bersama istri tercinta Norain telah sukses menjalankan usaha es krim dimulai dari secara tradisional hingga sekarang sudah menggunakan teknologi terbaik dalam pengolahan dan pembuatan es krim tersebut.
Bahkan, berkat kesuksesan usaha Sayuti Ice Cream ini, dia bersama sang istri mendapat kesempatan untuk siaran langsung di sebuah acara Televisi Nasional Malaysia, Radio Televisyen Malaysia (RTM) pada Sabtu, 22 Agustus 2020. RTM mengendalikan 36 saluran radio dan tiga saluran televisi di Malaysia, yang berbasis di Kuala Lumpur.
Berawal dari sebuah kuliah pengajian di salah satu Masjid di Negeri Sembilan, Malaysia, pada 2015 lalu. Dia mendapatkan inspirasi dari nama merek es krim yang ia rintis tersebut dengan nama “Sayuti.”
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Saat sedang Kuliah mengaji kitab mengenai wasiat Imam Ghazali. Guru saya menceritakan tentang kehebatan Imam Suyuti dalam membela agama dan gigihnya berjuang di Jalan Allah SWT. Saat itu pas saya juga sedang memikirkan apa nama usaha Ice Cream yang sedang akan saya rintis ini waktu itu. Atas kehendak Allah, nama Sayuti itu juga nama almarhum Datuk (kakek) kami,” ujar Azahar kepada MINA, Senin (24/8).
Dia mengungkapkan, masa-masa awal membangun usaha dengan menggunakan peralatan sederhana dan proses pembuatan secara tradisional di rumahnya sendiri. “Semula Sayuti Ice Cream mulai menyediakan es krim untuk hajatan pesta pernikahan, pengajian, acara-acara keagamaan, resepsi ataupun untuk acara keluarga lainnya,” kata Azahar.
Berkat ketekunan dan keuletan, Sayuti Ice Cream pun terus berkembang. Dia menyatakan, keberhasilan Sayuti Ice Cream tercatat tiga tahun secara berturut-turut (pada tahun 2017, 2018, dan 2019) menjadi salah satu mitra pemerintah Malaysia dalam perayaan Hari Raya dengan menyediakan 10.000 centong Sayuti Es Krim.
“Bahkan pada November 2019, kami hadir dalam salah satu event di Negeri Johor selama tiga hari habis terjual 15.000 centong es krim,” ungkapnya.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Setelah melalui beberapa usaha, akhirnya ia sukses mendirikan Sayuti Ice Cream dengan banyak varian rasa.
Bersamaan itu pula, usahanya mulai dilirik pemerintah yang memberikan teknologi mesin pembuatan es krim.
Melalui perusahaan yang sudah didirikannya, Sayuti Wealth Resources, kini dia mempunyai gerai utama berlokasi di Lot 10 Kampung Pekan Pantai, Negeri Sembilan, Malaysia.
Sayuti Ice Cream juga mempunyai agen-agen atau cabang di empat negara bagian yakni Kuala Lumpur, Melaka, Selangor, dan Negeri Sembilan.
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Produk dihasilkannya sudah 10 varian rasa termasuk Vanilla, Durian, Strawberry, Coklat, Taro, Jagung, dan es krim premium rasa Kelapa.
Selain es krim, kini dia juga baru mengeluarkan Ice Cream Cake dengan banyak varian rasa, khususnya rasa Durian yang banyak digemari konsumen.
Dalam produknya, ia menambahkan nilai social awardness yaitu melakukan pemberdayaan kepada para pemuda Muslim yang sedang kesusahan mencari pekerjaan.
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal
Dia menekankan produknya dipastikan Halalan Thoyyiban (Halal dan berkualitas tinggi) dengan menggunakan bahan alami dan berkualitas yang 100 persen halal.
Azahar memastikan produk olahan es krim yang dihasilkannya terjamin Kehalalannya dan tidak menyebabkan batuk, dengan kualitas dan rasa pun diatas es krim merek terkenal.
Dia menjelaskan, bahan baku untuk pembuatan es krim dari Sayuti ini telah melalui proses pemilihan serta pencampuran yang bersih serta aman.
“Kami tidak mematok harga Mahal. Prioritas utama kami adalah memberikan kenikmatan Ice Cream dan pelayanan yang tinggi kepada seluruh pelanggan,” imbuhnya.
Baca Juga: BPJPH, MUI Tuntaskan Nama Produk Bersertifikat Halal
Es krim Sayuti ini dibuat dari bahan alami dan terjamin mutunya sehingga aman dan sehat untuk dikonsumsi keluarga.
“Bahan baku yang kami gunakan dominan menggunakan bahan baku dari nabati (tumbuhan), sehingga lebih terjamin dari segi keamanan, kesehatan,dan kehalalalnya,” jelasnya.
Selain itu, bahan untuk toping atau hiasan es krim seperti coklat dan selai strawberry pun dibuat sendiri dengan bahan alami dan berkualitas.
Es krim Sayuti tidak menyebabkan batuk, karena dibuat menggunakan bahan baku pilihan dan bahan yang telah melalui serangkaian prosedur kesehatan dan dipastikan tidak menggunakan pemanis buatan.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
“Es krim kami aman untuk anak dan keluarga, karena proses produksinya melalui proses pemasakan bahan di atas api, dan proses pembekuan terbaik, jadi sangat higienis dan aman untuk kesehatan,” katanya.
Azahar juga telah melatih belasan mitra di wilayah-wilayah Malaysia antara empat negara bagian, dengan hasil memuaskan berdasar testimoni para konsumen, proses produksi es krimnya sesuai SOP yang dimiliki.
Sayuti Ice Cream telah mengantongi sertifikasi keselamatan makanan dan sertifikat halal. “Sijil Keselamatan Makanan didapat pada 2015 dan Sijil Sertifikat Halal didapat pada 2017. Untuk mendapatkan kedua sijil ini tentunya tidak mudah. Alhamdulillah, tentunya ini meningkatkan kepercayaan masyarakat akan produk,” kata Azahar.
Dekat Dengan Allah Kunci Utama Keberhasilan
Baca Juga: LPPOM Tegaskan Sertifikasi Halal Bagi Retailer
Wabah pandemi Covid-19 secara langsung dan tidak langsung telah menggerogoti perekonomian dunia, bahkan IMF menyatakan dunia terancam resesi global. Tak terkecuali, berbagai usaha pun ikut terpukul hebat akibat dampak dari Covid-19, tak terpungkiri usaha Sayuti Ice Cream ikut terdampak.
Meski demikian, dia selalu optimis bahwa dibalik bencana wabah yang sedang terjadi terdapat hikmah yang justru Azahar semakin yakin usahanya berjalan mulus dan berkembang pesat.
“Kalau bicara hambatan tentu adanya Covid-19 adalah suatu hambatan. Tapi saya yakin bahwa kunci dari semuanya adalah mendekatkan diri pada Allah, caranya salah satunya banyak melakukan amalan-amalan yang diajarkan Nabi, berkumpul dengan orang-orang shaleh termasuk para ulama, dan berkhitmad pada orang tua, itu kunci utama saya,” ujar Azahar, seorang ayah dari dua putera dan dua putri itu.
Global Ukhuwah
Baca Juga: IHW: Tuak, Beer, dan Wine Dapat Sertifikat Halal Wajib Diaudit Ulang
Azahar bersama mitra utama Hafidz tengah mendirikan perusahaan berskala internasional ‘Global Ukhuwah’ untuk menjangkau pengembangan usaha produk-produk Muslim yang halal dan berkualitas tinggi lebih luas hingga mancanegara.
Negara pertama dan utama yang menjadi tujuan pengembangan adalah Indonesia. Dia telah menjajaki kerja sama dengan jaringan Pondok Pesantren Al Fatah Indonesia.
“Kami sangat berharap dapat menjalin sinergi bersama Ikhwan di Indonesia. Paling tidak ada satu gerai (cabang) di setiap wilayah. Dalam kerja samanya akan dilakukan transfer knowledge dan transfer teknologi untuk membuat produk pangan halal dan berkualitas tinggi, diantaranya pembuatan es krim kami,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan kerja sama ini sebenarnya sudah disepakati pada tahun lalu saat sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Sehingga untuk realisasi kerja sama ini, dia masih menunggu situasi kondusif dan sudah aman dari pandemi ini.
Baca Juga: Dua RPH di Pekalongan Resmi Tersertifikasi Halal
Rencananya, selain kerja sama pengembangan usaha es krim rumahan halalan thoyyiban juga akan dikembangkan Piza homemade yang terjamin kehalalalannya dan berkualitas tinggi. “Semoga ini dapat memenuhi kebutuhan anak-anak dan keluarga pesantren selain menciptakan pengembangan usahanya,” tuturnya.
Bagi Azahar usaha dan rencana ini merupakan bentuk niatan sebagai mewujudkan perniagaan yang dapat meningkatkan ekonomi umat Islam. “Kita harap konsep hijrah (ekonomi) ini jadi tumpuan satu perubahan dalam diri kita ke arah agar dapat lebih mendekatkan diri kita pada Allah semata,” pungkasnya.(A/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia