Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGUSAHA MUSLIM DITUNTUT PERHATIKAN AJARAN ISLAM DALAM BERDAGANG

Admin - Kamis, 11 Juni 2015 - 12:46 WIB

Kamis, 11 Juni 2015 - 12:46 WIB

677 Views ㅤ

Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansyur memberikan tausiah pada pembukaan acara Tablig Akbar 1436 H di Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor (11/6).
Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansyur memberikan tausiah pada pembukaan acara <a href=

Tablig Akbar 1436 H di Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor (11/6)." width="341" height="256" /> Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur,MA pada tausiah Bazar Sya’ban 1436  di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, Kamis (11/6).

Bogor, 24 Sya’ban 1436/11 Juni 2015 (MINA) – Para pengusaha Muslim dituntut memperhatikan syari’at ajaran Islam dalam berdagang, kata Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur,MA dalam tausiyah pembukaan Bazaar Sya’ban 1436 di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6).

KH Yakhsyallah Mansur mencontohkan ajaran kejujuran dalam layanan produk yang dijualnya serta anjuran infaq dari hasil keuntungan berdagang.

“Ada tiga upaya yang harus tetap dilakukan Muslim ketika berdagang, yaitu senantaisa membaca kitab suci Al-Quran, tidak lalai dalam mendirikan shalat dan selalu berusaha menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan Allah dengan cara rahasia dan terang-terangan,” ujar Yakhsyallah.

Menurutnya, ketika berdagang, maka tidak boleh dilewatkan ibadah kepada Allah, termasuk mentadaburi kitab suci Al-Qur’an. Karena ada yang membaca namun tidak memahaminya, atau membaca dan hanya mengira-ngira saja, serta mengerti namun belum tentu mengamalkan.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Di samping itu, berinfak akan menguntungkan si pengusaha itu sendiri, oleh karena itu upaya ini termasuk salah satu cara mensukseskan usaha seseorang.

“Keuntungan bukan berapa banyak dia mendapatkan hasil, namun keuntungan adalah seberapa besar dia berinfaq,” tegasnya.

Bazar Sya’ban 1436 merupakan  salah satu rangkaian kegiatan tahunan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tingkat Pusat menyambut kehadiran bulan suci Ramadhan. Bazar Sya’ban menghadirkan puluhan stand dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk ragam produk dari berbagai daerah mulai dari Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Papua, dan sebagainya. Produk yang ditawarkan terdiri dari aneka busana Muslim, produk herbal, penerbitan buku, aneka produk home industri, makanan dan minuman.

Tabligh Akbar  bertema “Mengokohkan Kesatuan Umat Melalui Pengamalan Al-Qur’an Dan Sunah Dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” menghadirkan berbagai penceramah dalam dan luar negeri, berlangsung mulai Kamis (11/6) hingga puncaknya Ahad (14/6).

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Menurut Panitia, beberapa narasumber diagendakan memberikan tausiyahnya, yaitu Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi, Dubes Paraguay untuk Indonesia Cesar Esteban Grillon, Habib Husein Al-Athas, Syafi’i Antonio, dan lainnya.

Beberapa tokoh pergerakan Islam dari mancanegara juga diagendakan hadir, seperti Syaikh Dr Mahmoud Anbar (Universitas Islam Gaza, Palestina), Dr. Abdul Halim bin Abdul Hamid (Cendikiawan dan Praktisi Ekonomi Syariah Malaysia), Dr. Abdullah Abu Bakar (Majelsi Agama Islam Pattani, Tahiland) dan Dr. Watteu Ibrahim (Majelis Ulama Filipina).

Di samping bazar dan tabligh akbar, kegiatan juga menampilkan Diskusi Panel Urgensi Khilafah di Masa Kekinian, Expo Khilafah, Musabaqah Tahfidz Al-Quran, Lomba Pidato  Bahasa Arab dan Inggris, Temu Ulama dan Umara, serta Kajian Muslimah. (L/P006/nrz/R04/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda