Washington, 30 Rabiul Awwal 1437/10 Januari 2016 (MINA) – Seorang Muslimah yang diusir dari rapat umum politik calon utama presiden Partai Republik, Donald Trump, Jumat, telah mengundang reaksi keras Gubernur Ohio – calon lain Partai Republik (GOP) dan beberapa kelompok hak-hak sipil .
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) – organisasi hak Muslim terbesar di negara itu, menyerukan agar Trump meminta maaf atas insiden tersebut.
Rose Hamid, wanita usia 56 tahun yang megenakan jilbab pramugari dan berada di tengah massa, berdiri membisu selama 30 menit dalam kampanye Trump di Carolina Selatan sebagai tanda protes, dengan mengenakan t-shirt bertulisan : “Salam, saya datang dengan damai.”
Dia kemudian dengan cepat dikawal satuan keamanan sewaktu menerima celaan orang banyak. Tidak jelas apakah Trump sendiri menyadari insiden itu ketika terjadi, demikian KUNA News, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad 10/1.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Gubernur Ohio, John Kasich, mengatakan kepada para pemilih partai, Sabtu, cemooh yang muncul dari para pendukung Trump tidak mewakili GOP (Grand Old Party).
“Itu bukan Partai Republik,” katanya. “Kami adalah orang-orang yang dapat mentoleransi perbedaan dan menghormati orang lain.”
Trump sebelumnya menyerukan “pencegahan” orang Islam memasuki Amerika Serikat, dan telah menentang keputusan Presiden Barack Obama menerima 10.000 pengungsi Suriah lagi tahun ini.
Marco Rubio, Senator Florida yang merupakan pesaing kedua Trump di beberapa negara bagian penting, mengatakan bulan lalu, larangan pada Muslim “tidak akan terjadi.” Sementara itu Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan pandangan Trump sangat “tidak konsisten” dengan nilai-nilai Amerika.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
CAIR kini menuntut Trump secara resmi meminta maaf kepada Rose Hamid.
Direktur Eksekutif Nasional CAR, Nihad Awad mengatakan, Trump telah mengakibatkan histeria anti-Muslim.
“Citra seorang wanita Muslimah yang dilecehkan dan diusir dari rapat umum politik, mengirimkan pesan mengerikan kepada Muslim Amerika dan semua orang yang menghargai tradisi keragaman agama bangsa kita dan partisipasi masyarakat,” kata Awad dalam sebuah pernyataan.
“Donald Trump harus menyampaikan permintaan maaf terhadap wanita Muslimah yang dikeluarkan dari acara kampanye Trump. Ia harus membuat pernyataan yang jelas bahwa Muslim Amerika dipersilakan sebagai sesama warga negara dan sebagai peserta dalam proses politik bangsa,” tegasnya.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Hamid, mengacu pada peserta pada rapat umum tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa “keburukan begitu cepat muncul dan itu benar-benar menakutkan.”
Dijelaskannya: “Saya kira sebagian pendukung Trump mungkin tidak pernah bertemu seorang Muslimah, jadi saya pikir saya akan memberi mereka kesempatan untuk bertemu seorang Muslim.”
Jajak pendapat nasional terbaru dari Fox News menunjukkan bahwa taipan real estate itu terus memimpin pencalonan GOP dengan dukungan 35 persen, sedangkan Ted Cruz, Senator Texas, berada urutan kedua dengan dukungan 20 persen, dan Rubio berada di belakang mereka dengan dukungan sebesar 13 persen. (T/R07/P2 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel