Riyadh, MINA – Arab Saudi merayakan Hari Literasi Internasional pada Sabtu (8/9) dengan janji menaikkan tingkat melek huruf dari 94,4 persen menjadi 100 persen dalam waktu dekat.
Tingkat buta huruf turun hingga di bawah 5,6 persen. Kerajaan Arab Saudi memimpin banyak negara Arab dan Asia dalam mencapai target literasi.
Tingkat melek huruf 94,4 persen yang dicapai saat ini meningkatkan pendaftaran di ribuan sekolah, perguruan tinggi kejuruan dan universitas dengan tujuan mencapai 100 persen keaksaraan dalam waktu dekat. Demikian Arabnews melaporkan dikutip MINA.
Kementerian Pendidikan Arab Saudi Sheikh Dr. Ahmed Al-Eissa mengatakan, “Inisiatif Pembelajaran Seumur Hidup” adalah bagian dari Visi 2030, yang menargetkan pria dan wanita dengan satu-satunya tujuan memberantas buta huruf.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Hari Literasi Internasional diperingati di seluruh dunia dengan tema “Pengembangan Keaksaraan dan Keterampilan”. Meskipun ada kemajuan, tantangan keaksaraan tetap ada, sementara tuntutan untuk pekerjaan terampil berevolusi dengan cepat.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mempromosikan hari keaksaraan untuk menggarisbawahi pentingnya literasi dalam pembangunan semua bangsa.
Mengacu pada upaya instansi pemerintah, Kementerian Pendidikan Arab Saudi mengatakan, ada tambahan fokus pada pendidikan orang dewasa yang merupakan tanggapan terhadap kebutuhan masyarakat dan pasar lokal.
Lebih dari 15.450 orang dewasa menghadiri pusat pendidikan di Kerajaan tempat mereka menerima pelatihan dengan sekitar 680 program kejuruan. Ini merupakan tambahan dari jumlah siswa yang terus bertambah di sekolah dasar dan menengah di seluruh Kerajaan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Keaksaraan merupakan jantung pendidikan dasar untuk semua dan penting dalam memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak, membatasi pertumbuhan penduduk, mencapai kesetaraan gender dan memastikan pembangunan berkelanjutan dan perdamaian,” kata Kementerian Pendidikan Arab Saudi.
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menyampaikan, hari itu di seluruh dunia, lebih dari 260 juta anak dan remaja tidak terdaftar di sekolah, sementara enam dari 10 anak dan remaja – sekitar 617 juta – gagal mendapatkan keterampilan minimum dalam melek huruf dan berhitung.
Azoulay mengatakan bahwa sekitar 750 juta anak muda dan orang dewasa – dua pertiganya adalah wanita – tidak dapat membaca dan menulis.
Kepala UNESCO itu meminta para pemimpin pendidikan untuk “membuat ideal masyarakat global yang sepenuhnya melek aksara.”
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Tingkat melek huruf Kerajaan telah meningkat secara signifikan,” kata Prof. Abdulkarim Al-Shaikh, seorang staf pengajar di King Saud University.
“Pemerintah Saudi telah meluncurkan banyak inisiatif untuk mempromosikan dan mendorong pengembangan pendidikan dan keterampilan. Ini akan sangat membantu dalam pembangunan bangsa kita,” katanya.
Program pendidikan tinggi didorong sejalan dengan tujuan Visi 2030. Alokasi SR192 miliar ($ 51 miliar) untuk sektor pendidikan dalam anggaran tahunan 2018 mencerminkan tekad Raja Salman untuk memastikan peluang melek huruf dan pendidikan di Kerajaan. (T/ais/RI-1)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)