Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjaga Pantai Eropa Bantu Selamatkan 6.000 Migran

Rudi Hendrik - Ahad, 7 Mei 2017 - 21:55 WIB

Ahad, 7 Mei 2017 - 21:55 WIB

217 Views

Penjaga pantai Libya amankan migran Afrika yang berniat ke Eropa. (Foto: Getty Images)

Penjaga pantai Libya amankan migran Afrika yang berniat ke Eropa. (Foto: Getty Images)

Sisilia, 10 Sya’ban 1438/7 Mei 2017 (MINA) – Lembaga perbatasan Uni Eropa Frontex, penjaga pantai Italia dan beberapa LSM menolong sekitar 6.000 migran dalam dua hari di Laut Mediterania dan Laut Tengah.

Ribuan migran itu berharap bisa memasuki negara-negara Eropa melalui jalur laut.

Dalam pernyataan Penjaga Pantai Italia, pada hari Sabtu (6/5) sekitar 3.000 orang ditangkap. Mereka dibawa ke pantai Italia. Demikian RTE memberitakan yang dikutip MINA.

Sementara itu, Penjaga Pantai Libya mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sekitar 170 migran dari Tripoli pada hari Sabtu, tapi gagal menyelamatkan yang lain karena kurangnya sarana.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Sehari sebelumnya, sekitar 3.000 migran ditemukan mengambang di kapal karet dan rakit darurat setelah meninggalkan Libya menuju Italia.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa nelayan telah menyelamatkan 371 migran pada hari Jumat di lepas pantai kota Zuwara, Libya.

Keamanan Italia dan Libya telah meningkatkan kerja sama dalam beberapa bulan terakhir untuk mengurangi jumlah orang yang mempertaruhkan nyawanya dengan mencoba mengarungi Laut Mediterania yang berbahaya.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Italia, sekitar 37.000 orang, banyak di antara mereka adalah orang-orang Afrika sub-Sahara, telah tiba di Italia dari Libya sejak awal tahun 2017, 30 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Lebih dari 4.500 migran meninggal atau hilang yang diduga tenggelam pada tahun 2016. Sementara 1.000 lainnya telah mengalami nasib yang sama di tahun ini.(T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Brazil: Tak Ada Perdamaian di Dunia tanpa Perdamaian di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Internasional
Afrika
Afrika
Afrika