Tripoli, 7 Jumadil Awwal 1438/5 Februari 2017 (MINA) – Lebih dari 120 migran diselamatkan oleh penjaga pantai Libya pada Ahad (5/1) di lepas pantai Tripoli setelah kapal mereka mengalami kerusakan mesin.
Pejabat penjaga pantai mengatakan, para migran yang termasuk perempuan dan anak-anak itu berangkat pada hari Jumat (3/2) dari Sabratha, kota yang terletak 70 kilometer (45 mil) sebelah barat dari ibukota Libya.
Seorang fotografer AFP di tempat kejadian penyelamatan mengatakan, kapal itu dicegat oleh kapal patroli penjaga pantai sekitar 20 mil timur laut dari Tripoli, demikian Arab News memberitakannya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pejabat itu mengatakan, mereka yang ada di kapal berasal dari berbagai negara Afrika dan termasuk 10 perempuan dan lima anak-anak, termasuk seorang bayi.
Sehari sebelumnya, pemerintah Libya mengatakan telah mencegat lebih dari 400 imigran yang menuju ke Eropa dalam beberapa hari terakhir.
Pengumuman itu menyusul pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Malta yang menyepakati untuk mengekang migrasi massal yang bertolak dari Libya.
Kesepakatan tersebut meliputi pendanaan dan pelatihan untuk penjaga pantai agar lebih mampu mencegat perahu migran dan membantu negara-negara tetangga untuk menutup rute imigran yang mau masuk ke Libya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Pelanggaran hukum di Libya sejak pemberontakan 2011 telah memungkinkan jaringan penyelundup untuk mengembangkan perdagangan manusia yang menguntungkan.
Sementara itu, penjaga pantai Italia mengatakan pada hari Kamis bahwa lebih dari 1.750 migran telah diselamatkan di Mediterania dalam waktu 24 jam.
Menurut PBB, sekitar 230 orang tewas dalam perjalanan ke Eropa sejak awal 2017. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan