Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL PUTUS JARINGAN LISTRIK GAZA

Rana Setiawan - Senin, 21 Juli 2014 - 04:22 WIB

Senin, 21 Juli 2014 - 04:22 WIB

993 Views

Pelajar Palestina mengerjakan pekerjaan rumah mereka pada cahaya lilin selama listrik terputus di Kota Gaza pada 27 Maret 2012. (english.al-akhbar.com)
Pelajar <a href=

Palestina mengerjakan pekerjaan rumah mereka pada cahaya lilin selama listrik terputus di Kota Gaza pada 27 Maret 2012. (Foto: english.al-akhbar.com)" width="300" height="191" /> Pelajar Palestina mengerjakan pekerjaan rumah mereka pada cahaya lilin selama listrik terputus di Kota Gaza pada 27 Maret 2012. (Foto: english.al-akhbar.com)

Bayt Lahiya, 22 Ramadhan 1435/20 Juli 2014 (MINA) – Kondisi Gaza yang terus diserang Israel mengakibatkan sebagian besar aliran listrik di daerah Jalur Gaza terputus, khususnya di Bait Lahiya dan Bait Hanoun, utara Gaza.

Menurut Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, jaringan listrik terputus di sebagian besar daerah utama di kota Gaza setelah serangan Israel ke wilayah Al-Shujaiyyah, timur Gaza.

“Sekitar 90 persen jaringan listrik terputus, terutama pada malam hari. Kami memakai genset seperlunya,” kata koresponden MINA di Gaza pada Ahad (20/7) sore waktu Gaza, yang memantau kondisi Gaza dari RS Indonesia.

Koresponden MINA juga melaporkan, pasokan makanan bagi para relawan RS Indonesia kini masih tersedia untuk tiga pekan ke depan.

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Humas perusahaan listrik Gaza, Jamal Dardasawi mengatakan kepada Kantor Berita Palestina SAFA, pihak Israel menutup semua jalur pasokan listrik ke Gaza sejak Jumat (18/7) lalu. Dardasawi juga mengatakan, sebelumnya, dua jalur utama pasokan listrik rusak akibat serangan Israel, Jumat pekan kemarin.

Kondisi Jalur Gaza semakin memprihatinkan, blokade yang diperketat satu tahun terakhir ini membuat 1,8 juta warga di dalamnya hidup dengan keterbatasan, baik dari darat, laut apalagi udara. Pemerintah setempat sempat memberlakukan 4-6 jam sehari pengaliran listrik, sedang sisanya tanpa listrik. (L/K01/P02/P01).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi

Rekomendasi untuk Anda