Lebanon, MINA – Pusat Studi Tahanan Palestina (PCPS), sebuah organisasi non-pemerintah di Lebanon, menginfromasikan penjajah Israel terus melakukan penangkapan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem. Sebanyak 440 kasus penangkapan terjadi selama November, termasuk kepada anak kecil dan wanita.
Pada laporan yang dirilis Selasa (3/12) PCHR mengindikasikan bahwa jumlah total penangkapan yang dilakukan oleh penjajah setelah 7 Oktober 2023 hingga akhir November 2024 di Tepi Barat dan Yerusalem mencapai lebih dari 11.900 penangkapan, termasuk 435 perempuan dan anak perempuan, sekitar (780) anak-anak, dan (132) jurnalis.
Sebanyak 6 tawanan terbunuh di penjara-penjara penjajah, lima di antaranya berasal dari Gaza, sementara pasukan penjajah menangkap (440) warga negara, termasuk (11) wanita dan (26) anak di bawah umur.
”Otoritas penjajah melanjutkan kejahatan penahanan administratif terhadap para tahanan Palestina, dengan mengeluarkan hampir 700 keputusan administratif baru dan yang diperbaharui tanpa dakwaan apa pun,” tulis laporan PCPS.
Baca Juga: Tanggapi Ancaman Trump, Hamas: Itu Ditunjukkan untuk Netanyahu
Selama beberapa minggu terakhir, penjajah membebaskan sejumlah tahanan administratif setelah berakhirnya masa hukuman mereka, sehingga jumlah tahanan administratif perempuan menjadi 27 orang, sementara jumlah anak di bawah umur yang ditahan secara administratif mencapai sekitar 100 anak, dan jumlah tahanan administratif di penjara penjajah melebihi 3.500 tahanan, demikian menurut laporan Pusat Studi Tahanan Palestina.
Lembaga yang konsen memantau kejahatan Israel dalam hal penangkapan warga Palestina itu meminta lembaga-lembaga internasional untuk segera melakukan intervensi dan memikul tanggung jawab mereka terhadap kejahatan yang jelas dan langsung terhadap para tahanan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu