Gaza, MINA – Pasukan penjajah Zionis Israel mengumumkan dimulainya kembali operasi darat di Jalur Gaza, Kamis (20/3) menandai eskalasi signifikan dalam agresi yang sedang berlangsung.
Operasi ini mencakup pengambilalihan kembali koridor Netzarim dan pembatasan pergerakan antara wilayah utara dan selatan Gaza. Anadolu melaporkan.
Seiring dengan operasi tersebut, Israel mengeluarkan peringatan terakhir kepada penduduk Gaza untuk meninggalkan tempat mereka.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mendesak warga Gaza untuk mengembalikan sandera dan menyingkirkan Hamas dari kekuasaan, dengan menyatakan bahwa ini adalah kesempatan terakhir bagi mereka.
Baca Juga: Rudal Houthi Berhasil Merangsek Tel Aviv, 13 Warga Israel Terluka
Pada Desember 2024, Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga sipil di barat laut Kota Gaza menjelang serangan yang akan segera terjadi di daerah tersebut.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee memerintahkan penduduk di daerah yang diklasifikasikan sebagai D1 dan D3 untuk segera pindah ke tempat penampungan di pusat Kota Gaza.
Situasi kemanusiaan di Gaza memburuk dengan cepat. Blokade yang diberlakukan Israel menyebabkan 2,3 juta penduduk Gaza berada di ambang kelaparan.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Apakah Warga Israel Dukung Netanyahu Kembali Berperang di Gaza?
Komunitas internasional terus menyerukan deeskalasi dan perlindungan bagi warga sipil, sementara ketegangan di wilayah tersebut tetap tinggi. []
Mi’raj News Agency (MINA)