Tel Aviv, MINA- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kepala agen Mossad, Yossi Cohen telah setuju untuk menjual senjata canggih berupa pesawat F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA). Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Israel justru tidak menyetujui hal itu.
Memo melaporkan Rabu, (26/8), bahwa pihak kementerian pertahanan yang dipimpin oleh saingan Netanyahu, Benyamin Gants itu menyatakan: “Kesepakatan pesawat F-35 adalah puncak perdebatan dan kontroversi”.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Israel, Fishman menambahkan, ada perjuangan yang sedang berlangsung antara Netanyahu dan Mossad di satu sisi dan Kementerian Pertahanan di sisi lain.
“Mossad mendesak Netanyahu untuk menjual sarana tempur dengan kerahasiaan tinggi khususnya ke Emirates, sementara Kementerian Pertahanan menentang karena khawatir teknologi yang dirahasian bisa bocor dan ditiru oleh negara-negara yang memusuhi Israel,” kata Fishman.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Media Israel, Yedioth Ahronoth mengatakan UEA termasuk dalam daftar negara “khusus” yang tidak diizinkan untuk membeli senjata canggih dari Israel.
Namun, dalam praktiknya, selama lebih dari delapan tahun telah menikmati pasokan peralatan militer Israel dengan rating tinggi. (T/SH/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun