Kuala Lumpur, MINA – Penjualan jaringan kedai kopi asal AS, Starbucks, di Malaysia anjlok 36% dibandingkan tahun sebelumnya pada tahun fiskal yang berakhir Juni akibat protes dan boikot atas serangan Israel di Gaza, menurut laporan keuangan yang dirilis oleh perusahaan waralaba Malaysia, Berjaya Food Berhad.
Dikutip dari Anadolu, Jumat (29/8), sepanjang tahun fiskal yang berakhir pada Juni 2025, pendapatan Starbucks turun menjadi 477 juta ringgit Malaysia ($113 juta). Perusahaan juga mengalami kerugian bersih sebesar $69 juta sepanjang tahun fiskal.
Pada periode April-Juni, pendapatan perusahaan turun menjadi $27,4 juta pada kuartal kedua. Jaringan kedai kopi ini membukukan total kerugian sebesar $44,4 juta pada periode yang sama.
“Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh dampak berkepanjangan dari sentimen yang sedang berlangsung terkait konflik Timur Tengah, yang memengaruhi dinamika pasar dan pola belanja pelanggan,” ujar Berjaya Food dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tuntut Gencatan Senjata Permanen Tanpa Syarat di Gaza
Tuntutan untuk memboikot perusahaan-perusahaan Barat yang diduga memiliki hubungan atau membantu Israel semakin gencar, di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza yang terkepung.
Israel telah menewaskan hampir 63.000 warga Palestina, dan menyebabkan kelaparan massal serta kehancuran yang meluas di seluruh wilayah pesisir tersebut.
Negara ini juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiga Anak Terluka Akibat Ledakan Bom Sisa di Provinsi Badghis, Afghanistan
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur