Washington, 22 Dzulqa’dah 1437/25 Agustus 2016 (MINA) – Departemen Pertahanan AS Pentagon mengatakan pada Rabu (24/8), bahwa negaranya mengirimkan pesawat-pesawat jet tempur mendukung operasi militer Turki, di Jarablus, perbatasan Turki-Suriah.
Juru bicara Pentagon Adrian Rankine-Galloway mengatakan, pihaknya tidak mendiskusikan kontribusi dari anggota-anggota sekutu lainnya. Turki dan Amerika Serikat adalah sama-sama anggota Persekutuan Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Anadolu Agency menyebutkan, pesawat jet tempur AS dikerahkan untuk mendukung serangan udara membersihkan kelompok bersenjata Daesh (ISIS) dari Jarablus.
“Pesawat tempur berawak dan pesawat tak berawak berpartisipasi dalam operasi ini di dekat perbatasan Suriah-Turki,” kata Galloway, dalam sebuah pernyataan tertulis.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut Galloway, sistem ISR (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) telah secara teratur memantau perbatasan, seperti “titik transit utama bagi kelompok ISIS serta pergerakan bolak-balik mereka antara Suriah dan Turki.”
Juru bicara itu menambahkan bahwa pemantauan operasi terus berlangsung di sepanjang perbatasan.
Serangan yang dinamakan ‘Operasi Perisai Efrat’ (Operation Euphrates Shield) diluncurkan Rabu pagi (24/8), ketika artileri, serangan udara dan diikuti tank Turki menuju perbatasan untuk menargetkan ISIS dan kelompok Kurdi PYD (Partiya Yekîtiya Demokrat) dalam mendukung Tentara Pembebasan Suriah FSA (Free Syrian Army).
Operasi ini dinyatakan sesuai dengan hak negara Turki untuk membela diri sesuai perjanjian internasional dan mandat yang diberikan oleh parlemen Turki kepada Angkatan Bersenjata pada 2014 dan diperpanjang satu tahun lagi pada 2015. (T/P4/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)