Washington, 21 Jumadil Awwal 1438/19 Februari 2017 (MINA) – Juru bicara Pentagon Amerika Serikat (AS) Kapten Jeff Davis mengatakan bahwa para pemimpin dan administrator Islamic State (ISIS) di Raqqa mulai melarikan diri, seiring mulai runtuhnya pertahanan akhir mereka di kota itu.
“Banyak administrator dan birokrat sekarang mulai meninggalkan Raqqa dan memindahkan operasi mereka lebih jauh ke bawah sungai,” kata Kapten Davis. “Jadi mereka telah pasti mencatat fakta bahwa akhir sudah dekat di Raqqa dan kami lihat terjadi eksodus pemimpin-pemimpin mereka.”
Namun, Pentagon tidak menyebutkan jumlah anggota ISIS yang telah meninggalkan kota, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Raqqa yang menjadi ibukota de facto ISIS di Suriah telah berada di dalam operasi koalisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan kelompok Kurdi yang dibantu oleh pasukan kelompok Arab dan serangan udara koalisi pimpinan AS.
Sebagai perlawanan yang mendekati akhir, kelompok aktivis melaporkan bahwa ISIS telah membangun barikade, menanam ranjau darat dan jebakan bom, serta mempersiapkan pelaku bom bunuh diri untuk operasi terakhir mempertahankan kota utama itu.
Dilaporkan pula bahwa para militan ISIS menggali parit di sekitar kota dan di daerah-daerah pedesaan utara yang masih dalam kontrol mereka.
Operasi SDF yang sudah memasuki tahap ketiga terhadap Raqqa bertujuan untuk membebaskan desa-desa sebelah timur Raqqa dan memotong akses kelompok ke kota Deir az-Zour yang terletak sekitar 140 km, kota yang juga dikontrol oleh ISIS.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Di Suriah, ISIS sedang ditargetkan oleh berbagai pihak. Selain melawan SDF yang didukung oleh serangan udara AS di Raqqa, ISIS juga terlibat pertempuran dengan tentara dan milisi pro Bashar Al-Assad yang didukung oleh serangan udara Rusia di Deir Ez-Zour.
ISIS juga menghadapi operasi militer yang didukung Turki di Aleppo. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan