Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentas Literasi Bertema Anti-Perundungan Tumbuhkan Kesadaran Pelajar tentang Bahaya Bullying

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

1 Views

pelajar tingkat SMP dan sederajat antusias mengikuti kegiatan Pentas Literasi bertema “Perundungan (Bullying) (foto: Berita Jakarta)
pelajar tingkat SMP dan sederajat antusias mengikuti kegiatan Pentas Literasi bertema “Perundungan (Bullying) (foto: Berita Jakarta)

Jakarta, MINA – Sebanyak 40 pelajar tingkat SMP dan sederajat antusias mengikuti kegiatan Pentas Literasi bertema “Perundungan (Bullying): Stand Out, Speak Out, Mulai dari Kita!” yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudin Pusip) Jakarta Utara bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (Dinas PPAPP) DKI Jakarta.

Kegiatan yang digelar di Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Kamis (13/11) ini bertujuan menumbuhkan kesadaran pelajar terhadap bahaya perundungan dan pentingnya saling menghormati di lingkungan sekolah maupun dunia digital.

Salah satu peserta, Andika (14), siswa SMPN 143 Jakarta, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dari kegiatan tersebut.

“Sekarang saya lebih paham kalau bullying itu bukan cuma fisik, tapi juga bisa lewat kata-kata dan media sosial. Kita harus lebih hati-hati dan saling menghormati,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Hari Guru, Program Sertifikasi Guru Catat Peningkatan

Menurut Andika, tindakan perundungan sering kali berawal dari candaan yang tidak disadari dapat menyakiti perasaan orang lain.

“Awalnya cuma bercanda, tapi lama-lama bisa jadi dendam dan muncul keinginan mem-bully supaya merasa lebih tinggi dari yang lain,” terangnya.

Peserta lain, Najwa (13) dari SMPN 143 Jakarta, menilai bahwa kondisi keluarga juga dapat memengaruhi perilaku seseorang hingga menjadi pelaku perundungan.

“Pelaku bullying kadang tumbuh di lingkungan keluarga yang kurang harmonis, jadi mereka melampiaskan perasaan dengan cara yang salah,” ucapnya.

Baca Juga: Profesor Muda IPB University Raih Habibie Prize 2025 atas Inovasi Pakan Ramah Lingkungan

Tenaga Ahli Pusat Pelayanan Keluarga Dinas PPAPP DKI Jakarta, Ridho, menjelaskan bahwa perundungan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, fisik, verbal, psikis, maupun melalui dunia maya.

Bullying itu perbuatan yang salah karena dapat menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun batin. Mulailah dari diri sendiri untuk berhenti mem-bully dan berani bersuara membela teman yang menjadi korban,” tegasnya.

Ridho berharap para pelajar yang hadir dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan menumbuhkan budaya saling menghargai dan menolak segala bentuk kekerasan.

Kepala Sudin Pusip Jakarta Utara, Gunas Mahdianto, mengatakan bahwa Pentas Literasi merupakan kegiatan rutin untuk menumbuhkan minat baca sekaligus memperluas wawasan anak.

Baca Juga: Habibie Prize 2025 Tekankan Sains sebagai Bentuk Kepahlawanan Modern

“Kegiatan ini diikuti pelajar dari SMP At-Taufiq, SMP Nurul Iman, SMP Baburridho, SMP YAPPENDA, serta SMPN 55, 95, 143, dan 266 Jakarta. Hari ini kami bekerja sama dengan Dinas PPAPP untuk memberikan pemahaman tentang perundungan yang kerap terjadi di sekolah,” ujarnya.

Gunas menambahkan, Pentas Literasi tidak hanya berfokus pada kegiatan membaca, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai sosial bagi generasi muda.

Pentas literasi itu bukan sekadar membaca buku, tetapi juga memberikan wawasan kepada generasi muda untuk kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: SMA Alfa Centauri Bandung Gelar Kreativitas Peduli Lingkungan

Rekomendasi untuk Anda